Senin, 28 Desember 2015



HASIL LAPORAN
“Tentang pencetus manajemen”
Description: C:\Users\user\Pictures\index.jpg
Henry Fayol

DI SUSUN OLEH
v EllinHandayani.G
v Halimatussa’diah
v IisIrmawati
v WildaFijriyah

Description: F:\images.jpg

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN AJARAN 2015/2016



Biografi Henry Fayol

Henry Fayol (lahir di Istanbul 1841, meninggal di Paris, 1925) adalah seorang teoris manajemen atau administrasi asal Perancis.Fayol adalah salah satu kontributor paling berpengaruh dalam konsep manajemen atau ilmu administrasimodern. Peninggalan Fayol yang paling terkenal adalah tentang lima fungsi utama manajemen, yaitu merencanakan, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi, dan mengontrol (Fayol, 1949, 1987). Menurut Fayol, praktik manajemen dapat dikelompokkan ke dalam beberapa pola yang dapat diidentifikasi dan dianalisis. Dan selanjutnya analisis tersebut dapat dipelajari oleh manajer lain atau calon manajer.
Fayol terkenal akan 14 prinsip manajemennya. Prinsip ini disebut Fayol dalam karya aslinya sebagai 14 prinsip administrasi.Perbedaan terjemahan dan kiblat ilmu antara Anglo Saxon dan Continental menyebabkan banyak orang memahami Fayol sebagai teoris manajemen.Padahal ini disebabkan karya aslinya, “Administration Industrielle et Generale” yang diterjemahkan ke bahasa inggris “General and Industrial Management”.
Ilmu Manajemen berkembang di egara-negara Anglo Saxon, sedangkan ilmu Administrasi berkembang di negara-negara Continental.Pada perkembangan berikutnya, terdapat istilah tata usaha yang dipahami lewat bahasa belanda sebagai administratie yang merupakan bagian dari Ilmu Administrasi itu sendiri.Pada akhirnya, di negara-negara jajahan terjadi reduksi makna administrasi menjadi dalam arti sempit tata usaha, sedangkan manajemen berkembang sesuai dengan proporsi aslinya.
Fungsi Manajemen Menurut Henry Fayol :
Ada 5 fungsi Manajemen (PO3C), terdiri dari :
1.      Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
2.      Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
3.      Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka
4.      Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
5.      Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.

Namun saat ini, lima fungsi tersebut telah diringkas sedetail mungkin oleh Henry Fayol yaitu :
a         Planning atau perencanaan
merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan utk mencapai tujuan.
b        Organizing atau pengorganisasian
o   Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai tujuan organisasi.
o   Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
o   Penugasan tanggung jawab tertentu
o   Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
c         Staffing
Staffing atau penyusunan personalia adl penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yg menguntungkan dan produktif.
d        Leading atau fungsi pengarahan
adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan.
e         Controlling atau pengawasan
adalah penemuan dan penerapan cara dan alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yg telah ditetapkan.
Keberhasilan sebuah manajemen tidak terlepas dari prinsip-prinsip manajemen yang menjadi dasar-dasar dan nilai pada manajemen itu sendiri. Seorang industrialis asal Perancis, Henry Fayol, berpendapat, bahwa prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya bersifat lentur dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah

Prinsip- prinsip umum manajemen menurut Henry Fayol terdiri dari :
1.      Pembagian kerja (Division of work)
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif.Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right place.Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike.

Dengan adanya prinsip the right man in the right place akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja.

2.      Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility) harus seimbang.Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan wewenang.Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.Setiap karyawan dilengkapi dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau diikuti pertanggungjawaban.

3.      Disiplin (Discipline)
Disiplin (Discipline) merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab.Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerajaan sesuai dengan weweanng yang ada padanya.

4.      Kesatuan perintah (Unity of command)
Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesui dengan wewenang yang diperolehnya. Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik.

5.      Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of directiion) tidak dapat terlepas dari Pembagian kerja (Division of work), Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility), Disiplin (Discipline), serta Kesatuan perintah (Unity of command). Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk pelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya.

6.      Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
Prinsip pengabdian kepentingan pribadi kepada kepentingan orgabisasi dapat terwujud, apabila setiap karyawan merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi.Setiap karyawan dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. 

7.      Penggajian pegawai
Prinsip more pay for more prestige (upaya lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan hetidak disiplinan dan kemalasan dalam bekerja. Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan tercapainya tujuan dan keberhasilan dalam suatu pekerjaan.  Dalam prinsip penggajian dipikirkan cara agar karyawan dapat bekerja dengan tenang, menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja.

8.      Pemusatan (Centralization)
Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiurang wewenang dan tanggung jawab.Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority). Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak.

9.      Hirarki (tingkatan)
Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah.dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah. Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki. 

10.  Ketertiban (Order)
Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi.Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang. 

11.  Keadilan dan kejujuran
Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan.Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar.Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

12.  Stabilitas kondisi karyawan
Sebagai makhluk sosial manusia yang berbudaya memiliki keinginan, perasaan dan pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam bekerja. Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar.Kestabilan karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.

13.  Prakarsa (Inisiative)
Prakarsa (inisiative) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir.Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya.Dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang.Setiap penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.

14.  Semangat kesatuan dan semangat korps
Semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana. Karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik.













IMPLEMENTASI PENDAPAT HENRY FAYOL DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN
1.      PERENCANAAAN
NAMA KEGIATAN             : Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa ( LDKS )
TUJUAN KEGIATAAN       :
1.      Meningkatkan dan memantapkan mutu kepemimpinan
2.      Meningkatkan kemampuan berorganisasi dan kesadaran politik sebagai warga Negara yang baik dan bertanggung jawab
3.      Meningkatkan dan mengembangkan serta memperluas wawasan dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan
4.      Memberikan kesempatan belajar bagi peeserta didik
5.      Mendorong, membimbing serta mengarahkan potensi kepemimpinan
6.      Menumbuhkan, meningkatkan dan memantapkan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga Negara khususnya generasi muda penerus bangsa
7.      Memberikan tuntunan dan meningkatkan pola pikir, sikap dan perilaku, kepribadian, budi pekerti, sopan santun, dan disiplin
WAKTU dan TEMPAT KEGIATAN           :
Hari/tgl            : Sabtu- minggu, 21 juni 2015
Tempat            : MENES, PANDEGLANG
TEMA KEGIATAN
“ MEMBENTUK PESERTA DIDIK MENJADI MANUSIA YANG JAWARA”
PESERTA KEGIATAN
Peserta pelatihan dasar kepemimpinan adalah siswa-siswi dengan persyaratan sebagai berikut:
a.       Pengurus OSIS dan ketua Ekstrakulikuler
b.      Menyerahkan biodata peserta
c.       Menyerahkan pas fhoto ukuran 3x4= 2 lembar

MANFAAT YANG AKAN DIPEROLEH
Dari kegiatan Latihan dasar kepemimpinan siswa akan diperoleh manfaat yang dapat dirasakan oleh calon pemimpin berupa penambahan wawasan, pemerolehan pengalaman, minat, bakat, dan jaminan masa depan.
No
Jenis Kegiatan/Materi
Waktu Pelaksanaan
Tutor/pembimbing
1
Wawasan Wiyatamandala
Sabtu
Drs. Udin Zainudin, M.Pd
2
Pembinaan keimanan dan ketakwaan
Sabtu
Sanusi, SPd.I
3
Manajemen Organisasi (OSIS)
Minggu
H. Ahmad Umarul Faruq, S.Pd, M.Pd
4
Strategi Pengembangan dan Pengelolaan OSIS
Minggu
M. Nurul Wathoni, S.Pd, M.Pd
5
Out bond
Minggu
Sa’diah, S.Pd
6
Manajemen Kepemimpinan
Minggu
Sarkam, S.Pd
7
Strategi pengelolaan Mading Sekolah
Minggu
Radar banten

2.      PENGORGANISASIAN
1)      SUSUNAN KEPANITIAN
Kepala sekolah      : Drs. Enceng Soleh M,Pd
Ketua pelaksana    : Halimatussa’diah
Wakil ketua           : Wilda Fijriyah
Sekretaris              : Iis Irmawati
Bendahara             : Elin Handayani. G
Sie Acara
-          Dian utami
-          Moh. Alif
-          Tria. N
Sie Humas
-          Chandar. W
-          Idham
-          Ella Diah
Sie pubdekdok
-          Eky. P
-          Jamaludin
-          nina
Sie peralatan
-          Arya dinata
-          Ardi pra
-          Akbar tanjung
Sie konsumsi
-          Eti ropilah
-          Sakinah
-          Feny. S
Sie keamanan
-          Imam fikri
-          Faisal
-          Jamaludin

3.      STAFFING  (PEMBAGIAN TUGAS)
Tugas Ketua dan Bidang-bidang
1.      Ketua Pelaksana : memimpian kegiatan dengan baik dan bijaksana, mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan, menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat kepengurusan, memimpin rapat, menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan mufakat setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan.
2.      Sekretaris : member saran/masukan kepada ketua dalam mengembil keputusan; mendampingi ketua dalam memimpin rapat; menyiapkan, mendistribusikan, dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan; menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan; bersama ketua menandatangani setiap surat; bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi dan bertindak sebagai notulis dalam rapat.
3.      Bendahara : bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan atau pengeluaran uang/biaya yang diperlukan; memuat tanda bukti kwitansi setiap pemasukakn dan pengeluaran uang untuk dipetanggungjawabkan.
4.      Sie acara : bertugas untuk membuat susunan acara, dan bertanggungjawab dalam kelancaran acara yang sedang dilaksanakan.
5.      Sie konsumsi : bertanggung jawab untuk menyediakan segala kebutuhan yang berhubungan dengan pangan peserta LDKS
6.      Sie peralatan : menyediakan alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan LDKS misalnya : kabel rollan, mickrofon, terminal, dll. Agar acara tersebut bisa berjalan dengan lancar
7.      Sie pubdekdok : bertugas untuk mendekorasi panggung, membuat spanduk, mendokumentasikan setiap moment/acara, dll
8.      sie humas : bertugas untuk menyebarkan surat-surat yang dibuat oleh sekretaris.
4.      CONTROLLING (PENGAWASAN)
Pengawasan ini dilakukan oleh kepala sekolah, guru, dan sie keamanan. agar tidak terjadi kesalahan dan sesuai dengan tujuan. Tidak hanya guru, kepsek, dan sie keamanan saja yang mengawasi kegiatan tersebut agar berjalan dengan lancar, tapi Ketua Pelaksana pun harus mengawasi setiap kegiatan/moment yang sedang dilakukan. Agar acara tersebut bisa berjalan dengan lancar atau yang sudah direncanakan.
5.      CORDINATING (PENGKOORDINASIAN)
·         Mengkoordinasikan setiap kegiatan yang sedang di lakukan agar tidak terjadi miss communication antara guru, kepala sekolah, dan panitia dalam kegiatan LDKS
·         Setiap yang bertugas dalam kegiatan LDKS harus memberikan laporan hasil pekerjaannya kepada ketuplak atau sie acara agar tidak ada kesalahan dalam melaksanakan kegiatan tersebut. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar