Senin, 28 Desember 2015

makalah strategi pembelajaran



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Pembelajaran adalah pemberian atau mendorong kepada siswa untuk melakukan proses kegiatan belajar dengan memberikan rangsangan atau bimbingan yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor.
Menurut undang-undang No.20 Tahun 2003 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Strategi pembelajaran adalah rencana seorang guru dalam mengelola semua komponen belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.. Strategi dapat diasumsikan sama artinya dengan sebuah siasat, cara, atau taktik. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi factor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi pembelajaran membantu guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang sesuai. Strategi pembelajaran fokus pada apa yang dilakukan guru dan siswa serta apa yang mereka lakukan, tidak hanya pemberian dan penguasaan teori, tetapi juga memperhatikan kecakapan hidup bagi siswa.
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruanglingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebihsingkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampur adukkan kedua kata tersebut.






1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan hakikat strategi pembelajaran?
2.      Apa yag dimaksud dengan konsep belajar ?
3.      Apa istilah dalam strategi pembelajaran?
4.      Apa prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran dalam konteks standar proses pendidikan?
5.      Bagaimana pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran?
6.      Apa tujuan strategi pembelajaran?
1.3  Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian hakikat strategi pembelajaran.
2.      Mengetahui konsep belajar.
3.      Mengetahui istilah dalam strategi pembelajaran.
4.      Mengetahui prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran dalam konteks standar proses pendidikan.
5.      Mengetahui pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran.
6.      Mengetahui tujuan strategi pembelajaran.











BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Hakikat Strategi Pembelajaran
Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai “siasat, kiat, trik, atau cara”. Sedang secara umum strategi ialah suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Strategi pembelajran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan,method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal(J.R. David, 1976). Jadi, dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pndidikan tertentu.
Dua hal yang dicermati dari pengertian di atas. pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi.
Adapun strategi pembelajaran bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan  atau dengan kata lain, strategi pembelajaran merupakan sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu.

Pengertian strategi pembelajaran menurut para ahli :
·         Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
·         Dick and Carey (1985) menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
·         Alwi Suparman (1999) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan dan cara pengorganisasian materi pelajaran, peserta didik, peralatan, bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa strategi pembelajaran adalah prosedur yang dipilih pendidik dalam mengelola secara sistematis kegiatan pembelajaran dari beberapa komponen pembelajaran(materi pembelajaran, peserta didik, waktu,alat,  bahan, metode pembelajaran dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan).
2.2  Konsep Belajar
Banyak definisi para ahli tentang belajar , di antaranya sebagai berikut:
1.      Skinner (Dalam Barlow, 1985), mengartikan belajar sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
2.      C.T.Morgan dalam Introduction to Psychology(1962) merumuskan belajar sebagai suatu perubahan yang relatif dalam menetapkan tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu.
3.      Thursan Hakim dalam bukunya Belajar Secara Efektif (2002), mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lain-lain kemampuannya.
4.      Gagne (1985), bahwa belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman, dari pengertian belajar tersebut, terdapat tiga atribut pokok (ciri utama) belajar, yaitu: proses, perubahan perilaku, dan pengalaman.
1.      Proses
Belajar adalah proses mental dan emosional atau prosesberpikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaan aktif. Aktivitas pikiran da perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi terasa oleh yang bersangkutan(orag yang sedang belajar itu)
2.      Perubahan perilaku
Hasil belajar berupa perubahan atau tingkah laku, seorang yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya baik beruba pengetahuan, keterampilan, atau penguasaan nilai-nilai(sikap). Menurut ahli psikologi tidak semua perubahan perilaku dapat digolongkan kedalam hasil belajar. Perubahan perilaku karena kematangan (umpamanya anak kecil dapat merangkak, duduk atau berdiri, lebih banyak disebabkan oleh kematangan dari pada oleh belajar).
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar adalah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman (interaksi dengan lingkungan) tempat proses mental, dan emosional terjadi.
3.      Pengalaman
Belajar adalah mengalami, dalam artian belajar terjadi didalam interaksi antara individu degan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Contoh lingkungan sosial, antara lain guru, siswa, pustakawan, dan kepala sekolah.
           Lingkungan pembelajaran yag baik adalah lingkungan yang memicu dan menantang siswa belajar.
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar pada hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah melakukan aktivitas tertentu. Walaupun tidak semua termasuk kategori belajar. Misalnya, perubahan fisik, mabuk, gila dan sebagainya.
Dalam belajar yang terpenting adalah proses bukan hasil yang diperolehnya. Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar itu dapat berhasil dengan baik. Ketika seseorang anak mendpatkan hasil tes yang bagus tidak bisa dikatakan sebagai belajar apabila hasil tesnya itu didapat dengan cara tidak benar, misalnya hasil mencontek.
2.3  Istilah Dalam Strategi Pembelajaran
Beberapa istilah yang hampir sama dengan strategi yaitu metode, pendekatan, teknik atau taktik dalam pembelajaran.
a.       Metode
Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapatai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjukan pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode.
b.      Pendekatan
Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu. Roy Killen (1998) misalnya, mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru dan pendekatan yang berpusat pada siswa. Pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung, pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajran discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.


c.       Teknik
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara yang harus dilakuan agar metode ceramah berjalan efektif dan efisien. Dengan demikian, sebelum seseorang melakukan proses ceramah sebaiknya memperhatiakn kondisi dan situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari setelah makan siang dengan jumlah siswa yang banyak tentu saja akan berbeda jika ceramah itu dilakukan pada pagi hari dengan jumlah siswa yang terbatas.
d.      Taktik
Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Taktik sifatnya lebih individual, walaupun dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah dalam situasi dan konsisi yang sama, sudah pasti mereka akan melakukan secara berebda, misalnya dalam taktik menggunakan ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa agar materi yang disampaikan mudah dipahami.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu strategi pembelajaran yang diterapakn guru akan tergantung pada pendekataan yang digunakan, sedangkan bagaimana menjalankan startegi itu dapat ditetapkan berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik yang dianggapnya relevan dengan metode, dan penggunaan teknik itu sertiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara guru yang satu dengan yang lain.
2.4  Prinsip-prinsip penggunaan strategi dalam konteks standar proses pendidikan
Yang dimaksud prinsip dalam bahasan ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran.Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan.



Prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran yang perlu dipahami guru
1.      Berorientasi pada tujuan
Keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus digunakan guru.
2.      Aktivitas
Belajar adalah berbuat ; memperoleh pengalaman tetentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, Strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik , akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.
3.      Individualitas
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa. Walaupun seorang guru mengajar pada sekelompok siswa, namun pada hakikatnya yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku setiap siswa.Guru yang baik dan profesional manakala Ia menangani 50 orang siswa , seluruhnya berhasil mencapai tujuan ; dan sebaliknya, dikatakan guru yang tidak baik atau tidak berhasil manakala Ia menangani 50 orang siswa, 49 tidak berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu , dilihat dari segi jumlah siswa sebaiknya standar keberhasilan guru ditentukan setinggi-tingginya. Semakin tinggi standar keberhasilan ditentukan, maka semakin berkualitas proses pembelajaran.
4.      Integritas
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotorik. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegrasi. Penggunaan metode diskusi, contohnya, guru harus dapat merancang strategi pelaksanaan diskusi tak hanya terbatas pada pengembangan aspek intelektual saja, tetapi harus mendorong siswa agar mereka bisa berkembang secara keseluruhan.

Prinsip yang diperlukan agar terjadi secara efektif
·         Motivasi, yaitu dorongan melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intinsik maupun motivasi ekstrisik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik karena berkaitan langsung dengan pembelajaran itu sendiri.
·         Perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi.
·         Aktivitas. Belajar itu sendiri adalah aktivitas
·         Balikan, balikan didalam belajar sangat penting, supaya siswa tau benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan.
·         Perbedaan individual, individual merupakan pribadi sendi yang memiliki perbedaan dari yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatiakan dan melayani siswa sesuai karakteristik mereka masing-masing.
2.5  Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
Sebelum menentukan strategi pembelajaran yang dapat digunakan, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan.
a.    Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai.
b.   Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran.
c.    Pertimbangan dari sudut siswa.
d.   Pertimbangan-pertimbangan lainnya.
2.6  Tujuan Strategi Pembelajaran
Setiap penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar tentunyamemiliki tujuan yang hendak dicapai. Strategi prediction guide merupakan strategi pembelajaran yang tepat digunakan untuk menstimulasi refleksi dan memprediksi materi yang memiliki tujuan dalam penggunaannya dalam pembelajaran, diantaranya yaitu :
a.       Mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif
Strategi pembelajaran aktif berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan strategi pembelajaran psikomotorik (keerampilan). Afektif berhubungan dengan nilai (value) yang sulit diukur, oleh karena menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam. Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang sifatnya tersembunyi, tidak dalam dunia empiris. Ketika berbicara mengenai materi pelajaran tentang nilai atau bisa dikatakan materi yang mengajarkan aspek afektif, disinilah letak tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran prediction guide. Karena pembelajaran menggunakan strategi ini tidak hanya menuntun kemampuan kognitif siswa, akan tetapi lebih mengutamakan aspek afektif. Siswa disini secara tidak langsung belajar akan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar dan belajar menentukan sikap yang terbaik ketika menghadapi suatu persoalan. Dengan pengoptimalan aspek afektif akan membantu membentuk siswa yang cerdas sekaligus memiliki sikap positif dan secara motorik terampil. Ini yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan strategi pembelajaran prediction guide.
b.      Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
Sering terjadi selama ini proses pembelajaran yang berlangsung banyak diarahkan kepada proses mendengarkan dan menghafalkan informasi yang disajikan oleh guru, siswa bersifat pasif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa hanya memperoleh kemampuan intelektual (kognitif) saja. Idealnya proses pembelajaran itu menghendaki hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Ketika siswa dalam keadaan pasif menerima pelajaran, maka tidak menutup kemungkinan dia akan mudah melupakan informasi yang disampaikan oleh guru.
Berbeda halnya ketika siswa ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dia akan mencari sendiri pengertian dan membentuk pemahamannya sendiri dalam pikiran mereka. Sehingga pengetahuan baru yang disampaikan oleh guru dapat diinterpretasikan dalam kehidupan sehari hari.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran merupakan sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa oleh guru untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi. Strategi mempunyai beberapa istilah yaitu, metode, pendekatan, teknik atau taktik dalam pembelajaran.
 Yang terpenting dalam belajar yaitu proses bukan lah hasil, artinya belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar itu dapat berhasil dengan baik terpenting.

B.  Saran
Untuk menjadi seorang guru, maka perlu sekali untuk memahami konsep dari belajar dan pembelajaran karena tugas seorang guru ialah mengajar siswanya dengan baik dan benar.
Sebelum membelajarkan siswanya, guru harus mempersiapkan sebuah strategi pembelajaran yang tersusun secara sistematis ataupun hierarkis supaya pada saat mengajar, siswa tidak akan bingung. Tujuan dari pembuatan strategi pembelajaran bagi guru ialah memudahkannya dalam mengajar atau mendidik siswanya;






DAFTAR PUSTAKA
Dharman, Surya.(2008). Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasioal.
Fathurrohman, Pupuh & M.Sobry Sutikno. 2009.Strategi Belajar Mengajar.Bandung:PT Refika Aditama.
Udin S.Winataputra, dkk, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Universitas Terbuka, 2008), hal : 1.9 – 1.11
Sri Anita W,dkk(2012)strategi pembelajaran di sd tangerang selatan, universitas terbuka.
Adang Heriawan, dkk, 2012, Metodoogi pembelajaran, (Serang : LP3K(Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar