BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Strategi adalah
pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Pembelajaran adalah pemberian atau mendorong kepada
siswa untuk melakukan proses kegiatan belajar dengan memberikan rangsangan atau
bimbingan yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, yaitu aspek
kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor.
Menurut undang-undang No.20
Tahun 2003 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.
Strategi pembelajaran adalah
rencana seorang guru dalam mengelola semua komponen belajar dan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.. Strategi dapat diasumsikan sama artinya dengan sebuah
siasat, cara, atau taktik. Di dalam strategi yang baik
terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi factor pendukung
yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien
dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi
pembelajaran membantu guru untuk mengembangkan model pembelajaran yang sesuai.
Strategi pembelajaran fokus pada apa yang dilakukan guru dan siswa serta apa
yang mereka lakukan, tidak hanya pemberian dan penguasaan teori, tetapi juga
memperhatikan kecakapan hidup bagi siswa.
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki
ruanglingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebihsingkat, walaupun pada
umumnya orang sering kali mencampur adukkan kedua kata tersebut.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan hakikat
strategi pembelajaran?
2. Apa
yag dimaksud dengan konsep belajar ?
3.
Apa istilah dalam strategi
pembelajaran?
4.
Apa
prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran dalam konteks standar proses
pendidikan?
5.
Bagaimana
pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran?
6.
Apa tujuan strategi pembelajaran?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui
pengertian hakikat strategi
pembelajaran.
2. Mengetahui
konsep belajar.
3. Mengetahui
istilah dalam strategi pembelajaran.
4. Mengetahui prinsip-prinsip penggunaan strategi
pembelajaran dalam konteks standar proses pendidikan.
5. Mengetahui
pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran.
6. Mengetahui
tujuan strategi pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hakikat Strategi Pembelajaran
Secara bahasa, strategi bisa
diartikan sebagai “siasat, kiat, trik, atau cara”. Sedang secara umum strategi
ialah suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Strategi pembelajran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Dalam dunia pendidikan,
strategi diartikan sebagai a plan,method, or series of activities
designed to achieves a particular educational goal(J.R. David, 1976). Jadi,
dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pndidikan
tertentu.
Dua hal yang dicermati dari
pengertian di atas. pertama, strategi pembelajaran merupakan rencana
tindakan(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaaatan
berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu
strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada
tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian
tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan
berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian
tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan
yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam
implementasi suatu strategi.
Adapun strategi pembelajaran bisa diartikan sebagai pola
umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan yang telah digariskan atau dengan
kata lain, strategi pembelajaran merupakan sejumlah langkah yang direkayasa
sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu.
Pengertian strategi
pembelajaran menurut para ahli :
·
Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
·
Dick and Carey (1985) menyebutkan bahwa strategi
pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
·
Alwi Suparman (1999) menjelaskan bahwa strategi
pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan dan cara pengorganisasian
materi pelajaran, peserta didik, peralatan, bahan serta waktu yang digunakan
dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari beberapa pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa strategi pembelajaran
adalah prosedur yang dipilih pendidik dalam mengelola secara sistematis
kegiatan pembelajaran dari beberapa komponen pembelajaran(materi pembelajaran,
peserta didik, waktu,alat, bahan, metode pembelajaran dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan).
2.2 Konsep Belajar
Banyak definisi para ahli tentang belajar , di antaranya sebagai berikut:
1.
Skinner (Dalam Barlow, 1985), mengartikan belajar
sebagai suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung
secara progresif.
2.
C.T.Morgan dalam Introduction to Psychology(1962)
merumuskan belajar sebagai suatu perubahan yang relatif dalam menetapkan
tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu.
3.
Thursan Hakim dalam bukunya Belajar Secara Efektif
(2002), mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian
manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas
dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lain-lain kemampuannya.
4.
Gagne (1985), bahwa belajar adalah suatu proses dimana
suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman, dari pengertian
belajar tersebut, terdapat tiga atribut pokok (ciri utama) belajar, yaitu:
proses, perubahan perilaku, dan pengalaman.
1.
Proses
Belajar adalah proses mental
dan emosional atau prosesberpikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar
bila pikiran dan perasaan aktif. Aktivitas pikiran da perasaan itu sendiri
tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi terasa oleh yang bersangkutan(orag
yang sedang belajar itu)
2.
Perubahan
perilaku
Hasil belajar berupa
perubahan atau tingkah laku, seorang yang belajar akan berubah atau bertambah
perilakunya baik beruba pengetahuan, keterampilan, atau penguasaan
nilai-nilai(sikap). Menurut ahli psikologi tidak semua perubahan perilaku dapat
digolongkan kedalam hasil belajar. Perubahan perilaku karena kematangan
(umpamanya anak kecil dapat merangkak, duduk atau berdiri, lebih banyak
disebabkan oleh kematangan dari pada oleh belajar).
Perubahan perilaku sebagai
hasil belajar adalah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman (interaksi
dengan lingkungan) tempat proses mental, dan emosional terjadi.
3.
Pengalaman
Belajar adalah mengalami,
dalam artian belajar terjadi didalam interaksi antara individu degan
lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Contoh
lingkungan sosial, antara lain guru, siswa, pustakawan, dan kepala sekolah.
Lingkungan
pembelajaran yag baik adalah lingkungan yang memicu dan menantang siswa
belajar.
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar pada
hakikatnya adalah “perubahan” yang terjadi di dalam diri seseorang setelah
melakukan aktivitas tertentu. Walaupun tidak semua termasuk kategori belajar.
Misalnya, perubahan fisik, mabuk, gila dan sebagainya.
Dalam belajar yang terpenting adalah proses bukan hasil yang diperolehnya.
Artinya, belajar harus diperoleh dengan usaha sendiri, adapun orang lain
itu hanya sebagai perantara atau penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar
itu dapat berhasil dengan baik. Ketika seseorang anak mendpatkan hasil tes yang
bagus tidak bisa dikatakan sebagai belajar apabila hasil tesnya itu didapat
dengan cara tidak benar, misalnya hasil mencontek.
2.3 Istilah Dalam Strategi Pembelajaran
Beberapa istilah yang hampir sama dengan strategi yaitu metode, pendekatan,
teknik atau taktik dalam pembelajaran.
a.
Metode
Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapatai secara optimal.
Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi
menunjukan pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode
adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian
strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode.
b.
Pendekatan
Pendekatan merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber
atau tergantung dari pendekatan tertentu. Roy Killen (1998) misalnya, mencatat
ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan yang berpusat pada guru
dan pendekatan yang berpusat pada siswa. Pendekatan yang berpusat pada guru
menurunkan strategi pembelajaran langsung, pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang berpusat pada
siswa menurunkan strategi pembelajran discovery dan inkuiri
serta strategi pembelajaran induktif.
c.
Teknik
Teknik adalah
cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode.
Misalnya, cara yang harus dilakuan agar metode ceramah berjalan efektif dan
efisien. Dengan demikian, sebelum seseorang melakukan proses ceramah sebaiknya
memperhatiakn kondisi dan situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari setelah
makan siang dengan jumlah siswa yang banyak tentu saja akan berbeda jika
ceramah itu dilakukan pada pagi hari dengan jumlah siswa yang terbatas.
d.
Taktik
Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode
tertentu. Taktik sifatnya lebih individual, walaupun dua orang sama-sama
menggunakan metode ceramah dalam situasi dan konsisi yang sama, sudah pasti
mereka akan melakukan secara berebda, misalnya dalam taktik menggunakan
ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa agar materi yang disampaikan mudah
dipahami.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu strategi
pembelajaran yang diterapakn guru akan tergantung pada pendekataan yang
digunakan, sedangkan bagaimana menjalankan startegi itu dapat ditetapkan
berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru
dapat menentukan teknik yang dianggapnya relevan dengan metode, dan penggunaan
teknik itu sertiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara guru yang
satu dengan yang lain.
2.4 Prinsip-prinsip penggunaan strategi dalam konteks
standar proses pendidikan
Yang dimaksud prinsip dalam bahasan ini adalah hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran.Prinsip umum penggunaan
strategi pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok
digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan.
Prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran yang perlu dipahami
guru
1.
Berorientasi pada tujuan
Keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan
siswa mencapai tujuan pembelajaran.Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu
strategi yang harus digunakan guru.
2.
Aktivitas
Belajar adalah berbuat ; memperoleh pengalaman tetentu sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Karena itu, Strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas
siswa. Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik , akan tetapi
juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental.
3.
Individualitas
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa. Walaupun seorang
guru mengajar pada sekelompok siswa, namun pada hakikatnya yang ingin dicapai
adalah perubahan perilaku setiap siswa.Guru yang baik dan profesional manakala
Ia menangani 50 orang siswa , seluruhnya berhasil mencapai tujuan ; dan
sebaliknya, dikatakan guru yang tidak baik atau tidak berhasil manakala Ia
menangani 50 orang siswa, 49 tidak berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Oleh
karena itu , dilihat dari segi jumlah siswa sebaiknya standar keberhasilan guru
ditentukan setinggi-tingginya. Semakin tinggi standar keberhasilan ditentukan,
maka semakin berkualitas proses pembelajaran.
4.
Integritas
Mengajar harus dipandang
sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi siswa. Mengajar bukan hanya
mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan
aspek afektif dan aspek psikomotorik. Oleh karena itu, strategi pembelajaran
harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian siswa secara terintegrasi.
Penggunaan metode diskusi, contohnya, guru harus dapat merancang strategi
pelaksanaan diskusi tak hanya terbatas pada pengembangan aspek intelektual
saja, tetapi harus mendorong siswa agar mereka bisa berkembang secara
keseluruhan.
Prinsip yang diperlukan agar
terjadi secara efektif
·
Motivasi, yaitu
dorongan melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intinsik maupun motivasi
ekstrisik. Motivasi intrinsik dinilai lebih baik karena berkaitan langsung
dengan pembelajaran itu sendiri.
·
Perhatian atau
pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi.
·
Aktivitas.
Belajar itu sendiri adalah aktivitas
·
Balikan, balikan
didalam belajar sangat penting, supaya siswa tau benar tidaknya pekerjaan yang
ia lakukan.
·
Perbedaan
individual, individual merupakan pribadi sendi yang memiliki perbedaan dari
yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatiakan dan melayani siswa sesuai
karakteristik mereka masing-masing.
2.5 Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran
Sebelum menentukan strategi pembelajaran yang dapat digunakan,
ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan.
a.
Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin
dicapai.
b.
Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi
pembelajaran.
c.
Pertimbangan dari sudut siswa.
d.
Pertimbangan-pertimbangan lainnya.
2.6 Tujuan Strategi Pembelajaran
Setiap penggunaan strategi
pembelajaran dalam proses belajar mengajar tentunyamemiliki tujuan yang hendak
dicapai. Strategi prediction guide merupakan strategi pembelajaran yang
tepat digunakan untuk menstimulasi refleksi dan memprediksi materi yang
memiliki tujuan dalam penggunaannya dalam pembelajaran, diantaranya yaitu :
a.
Mengoptimalkan
pembelajaran pada aspek afektif
Strategi pembelajaran aktif
berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan strategi pembelajaran
psikomotorik (keerampilan). Afektif berhubungan dengan nilai (value) yang sulit
diukur, oleh karena menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam.
Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang sifatnya
tersembunyi, tidak dalam dunia empiris. Ketika berbicara mengenai materi
pelajaran tentang nilai atau bisa dikatakan materi yang mengajarkan aspek
afektif, disinilah letak tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran
prediction guide. Karena pembelajaran menggunakan strategi ini tidak hanya
menuntun kemampuan kognitif siswa, akan tetapi lebih mengutamakan aspek
afektif. Siswa disini secara tidak langsung belajar akan kepeduliannya terhadap
lingkungan sekitar dan belajar menentukan sikap yang terbaik ketika menghadapi
suatu persoalan. Dengan pengoptimalan aspek afektif akan membantu membentuk
siswa yang cerdas sekaligus memiliki sikap positif dan secara motorik terampil.
Ini yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan strategi pembelajaran
prediction guide.
b.
Mengaktifkan
siswa dalam proses pembelajaran
Sering terjadi selama ini
proses pembelajaran yang berlangsung banyak diarahkan kepada proses
mendengarkan dan menghafalkan informasi yang disajikan oleh guru, siswa
bersifat pasif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa hanya memperoleh
kemampuan intelektual (kognitif) saja. Idealnya proses pembelajaran itu
menghendaki hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif, afektif
dan psikomotor. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Ketika siswa
dalam keadaan pasif menerima pelajaran, maka tidak menutup kemungkinan dia akan
mudah melupakan informasi yang disampaikan oleh guru.
Berbeda halnya ketika siswa
ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dia akan mencari
sendiri pengertian dan membentuk pemahamannya sendiri dalam pikiran
mereka. Sehingga pengetahuan baru yang disampaikan oleh guru dapat
diinterpretasikan dalam kehidupan sehari hari.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran
merupakan sejumlah langkah yang direkayasa sedemikian rupa oleh guru untuk
mencapai tujuan pengajaran tertentu. Sebelum menentukan strategi, perlu
dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan
adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi. Strategi mempunyai beberapa
istilah yaitu, metode, pendekatan, teknik atau taktik dalam
pembelajaran.
Yang terpenting dalam belajar yaitu proses
bukan lah hasil, artinya belajar harus diperoleh dengan usaha
sendiri, adapun orang lain itu hanya sebagai perantara atau penunjang
dalam kegiatan belajar agar belajar itu dapat berhasil dengan baik terpenting.
B. Saran
Untuk
menjadi seorang guru, maka perlu sekali untuk memahami konsep dari belajar dan
pembelajaran karena tugas seorang guru ialah mengajar
siswanya dengan baik dan benar.
Sebelum membelajarkan siswanya, guru harus mempersiapkan
sebuah strategi pembelajaran yang tersusun secara sistematis ataupun hierarkis
supaya pada saat mengajar, siswa tidak akan bingung. Tujuan dari pembuatan
strategi pembelajaran bagi guru ialah memudahkannya dalam mengajar atau
mendidik siswanya;
DAFTAR PUSTAKA
Dharman,
Surya.(2008). Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya.Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasioal.
Fathurrohman,
Pupuh & M.Sobry Sutikno. 2009.Strategi Belajar Mengajar.Bandung:PT
Refika Aditama.
Udin S.Winataputra,
dkk, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Universitas
Terbuka, 2008), hal : 1.9 – 1.11
Sri Anita
W,dkk(2012)strategi pembelajaran di sd tangerang selatan, universitas terbuka.
Adang Heriawan, dkk, 2012, Metodoogi pembelajaran,
(Serang : LP3K(Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar