Senin, 28 Desember 2015

analisis pembelajaran ipa



OBSERVASI
 “Analisis Pembelajaran IPA SD Kelas Rendah ”
Description: F:\images.jpg
DISUSUN OLEH
PGSD IV C
Dinda Faradilla Aini
Ferdi Riyadi
Halimatussa’diah
Imam Fikri Ramadhan
Wilda Fijriyah
Windri Apriani Suwandi
Yuningsih

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN AJARAN 2015/2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah IPA SD kelas rendah.
Kami sangat berharap hasil observasi ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengalaman kita mengenai pembelajaran IPA SD kelas rendah. Kami juga menyadari bahwa dalam tulisan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan tulisan yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga laporan hasil observasi ini dapat dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.




Penyusun






DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................... i
Daftar Isi ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A.    Latar Belakang ................................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah .................................................................... 2
C.     Tujuan Penulisan ..................................................................... 3
D.    Manfaat Penulisan ................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................... 4
2.1  Hakikat Pembelajaran IPA........................................................ 4
2.2  Pegertian IPA ........................................................................  5
2.3  Tujuan IPA ............................................................................ 6
2.4  Ruang lingkup IPA ................................................................. 7
2.5  Median dalam pembelajaran IPA  ............................................. 7
BAB III PEMBAHASAN .................................................................. 10
3.1  Tempat dan waktu observasi....................................................10
3.2   Kegiatan observasi…............................................................ 10
BAB IV PENUTUP............................................................................. 12
A.    Kesimpulan ........................................................................... 12
B.     Saran .................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 13
LAMPIRAN-LAMPIRAN




BAB I
PEMBAHASAN
  1. Latar Belakang Masalah
IPA berasal dari bahasa asing “science” berasal dari kata lain “scientia” yang berarti saya tahu. Kata science sebenarnya semula berarti ilmu pengetahuan yang meliputi baik ilmu pengetahuan sosial (social science) maupun ilmu pengetahuan alam (natural science). Lama kelamaan, bila seseorang mengatakan “science” maka yang dimaksud adalah “natural science” atau dalam bahasa Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).  IPA sendiri terdiri dari ilmu-ilmu fisik (physical science) yang antara lain adalah ilmu kimia, ilmu fisika, ilmu astronomi dan geofisika, serta ilmu-ilmu biologi (life science).
IPA tersebut. Menurut H. W. Fowler “IPA adalah pengetahuan alam yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi”. Menurut Robert B. Sund “IPA adalah sekumpulan pengetahuan dan juga suatu proses”, dalam definisi ini IPA mengandung dua unsur yaitu sebagai sekumpulan pengetahuan dan sebagai suatu proses untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan tersebut. Dari definisi tersebut syarat-syarat IPA adalah obyektif, sistematik, mengandung metode tertentu yaitu metode ilmiah.
Menurut Iskandar IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi alam (Iskandar, 2001: 2). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam (Depdiknas dalam Suyitno, 2002: 7).
Pembelajaran adalah suatu proses dan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar, pembelajaran juga merupakan persiapan di masa depan dan sekolah mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.
Pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.
Dalam perkembangan jaman yang semakin pesat ini, pembelajaran IPA sangat penting karena pada hakikatnya IPA adalah produk proses dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. Banyak orang berpendapat bahwa menguasai IPA sangat penting, karena dalam pembelajaran IPA siswa diberi kesempatan dan bekal untuk memproses IPA dan menerapkannya dalam kehidupan sehari –hari melalui cara – cara yang benar dan mengikuti etika keilmuan dan etika yang berlaku dalam masyarakat.
Dalam pembelajaran IPA di SD, mengajar yang baik menurut Gagne meliputi delapan langkah yang sering disebut kejadian – kejadian instruksional (instruksional events) meliputi mengaktifkan siswa, memberitahu pelajar tentang tujuan-tujuan belajar, mengarahkan perhatian, merangsang ingatan, menyediakan bimbingan belajar, meningkatkan retensi, membantu transfer belajar, mengeluarkan pendapat, memberi umpan balik.
  1. Rumusan Masalah
1.      Apa Hakikat Pembelajaran ?
2.      Apa Tujuan Pembelajaran IPA diSD?
3.      Sebutkan Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di SD?
4.      Bagaimana Pembelajaran IPA di SD ISLAM TIRTAYASA?



  1. Tujuan Penulisan
1.      Dapat menjelaskan hakikkat pembelajaran IPA
2.      Dapat menjelaskan tujuan pembelajaran ipa diSD
3.      Dapat menyebutkan ruang lingkup pembelajaran IPA diSD
4.      Dapat mengetahui pembelajaran di SD ISLAM TIRTAYASA
D.    Manfaat Penulisan
Setelah melakukan observasi di Sekolah Dasar, kami dapat memahami bagaimana cara mengajar pelajaran IPA yang baik dan benar serta dapat mengaplikasikannya ketika kami menjadi guru dimasa yang akan datang.
















BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1  Hakikat Pembelajaran IPA
Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan, yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa (Oemar Hamalik, 2008: 25). Bila pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar.
Proses tersebut dimulai dari merencanakan progam pengajaran tahunan, semester dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut persiapan perangkat kelengkapannya antara lain berupa alat peraga dan alat-alat evaluasinya (Hisyam Zaini, 2004: 4).
Berdasar beberapa pendapat diatas maka disimpulkan pembelajaran adalah suatu proses dan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar, pembelajaran juga merupakan persiapan di masa depan dan sekolah mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.
Dalam berbagai sumber dinyatakan bahwa hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. Produk sains yang terdiri dari fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori dapat dicapai melalui penggunaan proses sains, yaitu melalui metode-metode sains atau metode ilmiah (scientific methods), bekerja ilmiah (scientific inquiry). Raka Joni mengutip Marzano (1992) bahwa titik pusat hakikat belajar, pengetahuan pemahaman terwujud dalam bentuk pemberian makna oleh siswa kepada pengalaman melalui berbagai keterampilan kognitif didalam mengolah informasi yang diperolehnya melalui alat indera.
Banyak orang berpendapat bahwa sains memberikan kesempatan bagi orang yang mau belajar berbuat, berpikir dan bertindak seperti ilmuwan (scientist). Dengan demikian, belajar memproses sains dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari melalui cara-cara yang benar dan mengikuti etika keilmuwan dan etika yang berlaku dalam masyarakat.
Pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan Alam (sains) sangat bermanfaat dalam kehidupan masyarakat melalui teknologi, karena teknologi sangat erat hubungannya dengan bekerja ilmiah. Bekerja ilmiah sesungguhnya adalah perluasan dari metode ilmiah. Di Indonesia metode ilmiah sudah ditekankan dalam IPA sejak kurikulum 1975. Selanjutnya dalam kurikulum 1994, lingkup proses dan konsep diintegrasikan dalam setiap rumusan tujuan pembelajaran (umum) yang harus diukur pencapaiannya.
2.2  Pengertian IPA
Menurut H. W. Fowler “IPA adalah pengetahuan alam yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala-gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi”. Menurut Robert B. Sund “IPA adalah sekumpulan pengetahuan dan juga suatu proses”.
Pendidikan IPA di sekolah dasar bertujuan agar siswa menguasai pengetahuan, fakta, siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitar. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Filosofi IPA sebagai cara untuk mencari tahu yang berdasarkan pada observasi. Dengan demikian, pengetahuan dalam IPA merupakan hasil observasi. Kebenaran harus dibuktikan secara empiris berdasarkan observasi atau eksperimen. Pengembangan pembelajaran IPA yang menarik, menyenangkan, layak, sesuai konteks, serta didukung oleh ketersediaan waktu, keahlian, sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang tidak mudah untuk dilaksanakan. Seorang guru dituntut memiliki kemampuan dan kreativitas yang cukup agar pembelajaran dimiliki seorang guru adalah tentang pemahaman dan penguasaan terhadap pendekatan pembelajaran. Menurut  Herawati Susilo (1998) mengemukakan bahwa pendekatan berifat aksiomatis yang menyatakan pendirian, filosofi, dan keyakinan yang berkaitan dengan serangkaian asumsi.
Berdasarkan kurikulum 2006, IPA seharusnya dibelajarkan secara inkuiri ilmiah (scientivic inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup.
2.3  Tujuan IPA
Tujuan pembelajaran IPA di SD adalah dimaknai sebagai  sesuatu yang diharapkan akan dicapai oleh peserta didik setelah melalui suatu proses pembelajaran IPA tertentu diSekolah Dasar. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan  pada langkah awal pembelajaran digunakan sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran dan proses penilaian yang akan dilakukan.
Tujuan pengajaran IPA di sekolah bisa sangat beragam, yaitu: IPA sebagai produk,  IPA sebagai proses, IPA sebagai sarana pengembangan sikap ilmiah. Secara keseluruhan berbagai kemungkinan tujuan pengajaran sains ini bisa diwujudkan melalui pengajaran sains di laboratorium.
IPA sebagai produk adalah pengajaran tubuh pengetahuan sains yang terdapat dalam buku pelajaran IPA. Berbagai topik bahasan IPA di sekolah biasanya diajarkan dengan beragam konsep dan keterkaitannya, serta hubungan antara berbagai konsep tadi dengan, hukum-hukum alam, penjelasan teoritis, beragam diagram, contoh perhitungan, eksperimen dan lain-lain.
Tujuan pembelajaran IPA di SD menurut Kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) secara terperinci adalah:
1        memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya,
2        mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
3        mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat,
4        mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan,
5        meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan
6        memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs.
2.4  Ruang Lingkup IPA
Ruang lingkup bahan kajian IPA di SD secara umum meliputi dua aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja ilmiah meliputi kegiatan penyelidikan, berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreativitas, pemecahan masalah, sikap, dan nilai ilmiah. Lingkup pemahaman konsep dalam Kurikulum KTSP relatif sama jika dibandingkan dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang sebelumnya digunakan. Secara terperinci lingkup materi yang terdapat dalam Kurikulum KTSP adalah: (1) makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. (2) benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas. (3) energi dan perubahaannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana. (4) bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya. Dengan demikian, dalam pelaksanaan pembelajaran IPA kedua aspek tersebut saling berhubungan. Aspek kerja ilmiah diperlukan untuk memperoleh pemahaman atau penemuan konsep IPA
2.5  Media dalam Pembelajaran IPA
1.      Pengertian Media
Menurut Heinich dkk. (1996), media (jamak)/medium (tunggal) secara umum adalah saluran komunikasi, yaitu segala sesuatu yang membawa informasi dari sumber informasi untuk disampaikan kepada penerima informasi. Contohnya adalah film, televisi, diagram, materi pembelajaran, komputer, dan instruktur. Media dipandang sebagai media instruksional apabila membawa pesan yang mengandung tujuan instruksional.
Sedangkan tujuan penggunaan media secara umum adalah untuk memfasilitasi komunikasi. Dalam pembelajaran tujuan penggunaan media antara lain untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas pembelajaran, memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, memberikan arahan tentang tujuan yang akan dicapai, menyediakan evaluasi mandiri, member rangsangan kepada guru untuk kreatif, menyampaikan materi pembelajaran, membantu pelajar yang memiliki kekhususan tertentu.
2.      Prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran
Menurut Heinich dkk. (1996), dalam merencanakan dan menyelenggarakan pembelajaran perlu melakukan hal berikut, yaitu memahami karakteristik siswa, menentukan tujuan pembelajaran, menentukan jembatan atau penghubung antara pengetahuan, keterampilan, dan perilaku siswa dengan tujuan yang akan dicapai melalui pembelajaran, menentukan metode dan format media yang cocok atau tepat, menggunakan media, melibatkan siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran, melakukan evaluasi dan revisi terhadap pembelajaran.
Format media adalah bentuk fisik yang berisi pesan untuk disampaikan atau ditunjukkan, misalnya berupa clip charts, slide, audio, film, video, atau komputer multi media, yang dapat bersifat visual tidak bergerak, visual bergerak, kata-kata yang tercetak, atau kata-kata yang disampaikan secara lisan.
3.      Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Adapun manfaat media pembelajaran antara lain :
*      Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
*      Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran yang lebih baik.
*      Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
*      Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
4.      Jenis Media Pembelajaran
Ada beberapa jenis media pembelajaran menurut Heinich yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran antara lain :
o   Media tidak diproyeksikan (non projected media) seperti objek nyata, model, bahan tercetak, bahan ilustrasi
o   Media diproyeksikan (projected viual) seperti transparansi, slide
o   Media audio seperti kaset, rekaman fonograf, compact disk, audio cards
o   Media gerak seperti film atau video
o   Komputer
o   Media radio







BAB III
HASIL OBSERVASI
  1. Tempat dan waktu observasi
Observasi ini kami lakukan pada  kelas III. Observasi ini dilakukan pada
hari/tanggal           : Rabu,8 April 2015
waktu                    : 08.00 s/d selesai
tempat                  : SD ISLAM TIRTAYASA
alamat                   : pakupatan Serang

2.      Kegiatan observasi
Saat observasi di kelas rendah yaitu kelas III, guru yang mengajar bernama ibu Watiyah S,Pd. Guru tersebut mengajar menggunakan RPP dan menggunakan buku panduan. Setiap siswa memegang buku masing-masing.
Yang kami observasikan  di sini adalah bagaimana interaksi belajar mengajar dan aktifitas murid di dalam kelas khusunya pada mata pelajaran IPA. Tapi, pada saat observasi kegiatan belajar mengajar sudah selesai dan didalam kelas hanya melakukan review dan evaluasi pelajaran yang sudah diajarkan. Tahap pertama yang kami lakukan adalah melihat bagaimana proses belajar mengajar yang di lakukan guru tersebut mulai dari pembukaan, penyajian dan penutupan.
Sebelum masuk kelas guru mengucapkan salam, kemudian guru menanyakan kadaan murid – murid sambil menyuruh siswa untuk berdo’a. Setelah itu guru menyampaikan tujuan sekaligus menginformasikan kepada siswa materi apa saja yang akan diujikan saat kenaikan kelas, Setelah itu guru langsung membuka pelajaran di mulai dari BAB VI sampai BAB IX.  Ketika mengajar suara guru sangat jelas dan murid-murid mudah untuk mengerti apa yang diampaikan, guru menggunakan media berupa buku paket.
Materi yang diajarkan pada saat itu adalah tentang gerak benda, energi dan perubahannya, bentuk permukaan bumi dan cuaca, dan  sumber daya alam.  disitu guru menanyakan apa saja benda yang bisa bergerak. Misalnya: benda yang menggelinding dan benda yang berputar.  kemudian guru menyuruh murid – murid untuk menyebutkan satu persatu contohnya. pertanyaan yang diajukan oleh guru untuk semua murid-murit dan perhatian guru menyuluruh kepada murid-murid,  karena guru sering bertanya kepada murid-murid, guru sering menguji pemahaman siswa dengan cara memberikan pertanyaan kepada murid-murid  secara acak, sikap murid-murid pada saat proses belajar mengajar ada yang serius memperhatikan dan ada yang tidak  mengamati penjelasan dari guru, setelah itu guru menanyakan kepada siswa di mana yang belum mengerti tentang materi yang diajarkan. Guru memberi tugas untuk mengisi soal yang ada di buku paket untuk evaluasi.
Setelah pembelajaran selesai guru menyebutkan hasil tugas kemarin yang dikerjakan siswa-siswinya, yang nilainya dibawah rata-rata maka siswa tersebut disuruh memperbaikinya.
Metode yang digunakan oleh guru adalah :
-          Ceramah
-          Penugasan
-          Tanya jawab
-          Menggunakan pendekatan scientific
Media yang di gunakan guru :
-          Buku paket












BAB IV
PENUTUP
  1. Kesimpulan
hakikat sains adalah produk, proses, dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya. Produk sains yang terdiri dari fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori dapat dicapai melalui penggunaan proses sains, yaitu melalui metode-metode sains atau metode ilmiah (scientific methods), bekerja ilmiah (scientific inquiry).
Pendidikan IPA di sekolah dasar bertujuan agar siswa menguasai pengetahuan, fakta, siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitar. Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Saat kami melakukan Observasi di SD ISLAM TIRTAYASA pada tanggal Rabu, 8 April 2015, tepatnya dikelas III. guru yang mengajar bernama ibu Watiyah S.Pd. ketika kami observasi kegiatan belajar mengajar sudah selesai dan didalam kelas hanya melakukan review dan evaluasi pelajaran yang sudah diajarkan. Seperi kegiatan pembelajaran sebelumnya guru melakukan  apersepsi, memberikan tujuan pembelajaran, dan menjelaskan materi yang telah dipersiapkan, dan melakukan evaluasi.
  1. Saran
Kegiatan observasi di kelas merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat. Untuk itu disarankan pada calon guru seperti kita dapat mengetahui bagaimana seorang guru mengajar suatu pembelajaran. Kemudian, kita sebagai seorang calon guru tentunya dapat memilih mana yang baik dan tidak baik untuk diajarkan kepada siswa kita ketika sudah mengajar kelak.




DAFTAR PUSTAKA

repository.upi.edu/1712/4/S_PGSD_0908238_chapter1.pdf










Tidak ada komentar:

Posting Komentar