Rabu, 13 April 2016

proposal kuantitatif



PENGGUNAAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS IV SD
PROPOSAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti seminar proposal
Description: Description: Description: Description: D:\CUTTING DOWNLOAD\kamis duabelas maret\10968424_10202449575638971_8702449042926662177_n.jpg


Oleh :
HALIMATUSSA’DIAH
NIM.   2227132467


PENDIDIKKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2016



  1. Latar belakang masalah
Mata pelajaran kewarganegaraan merupakan ilmu pengetahuan yang bertujuan membentuk diri berdasarkan ciri-ciri masyarakat indonesia.
Pendidikan pkn secara teoritis dapat dikatakan sebagai “seleksi dan adaptasi dari lintas disiplin ilmu-ilmu social, ilmu kwarganegaraan, humaniora, dan kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara psikologis dan ilmiah untuk mencapai salah salah satu tujuan ips” (somantri. 200 :159)
Lebih lanjut somantri (200:154) mengemukakan bahwa pendidikan kwarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan kemampuan dan pengetahuan dasar yang berkenaan dengan hubungan antara warga negara serta pendidikan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
Sedangkan djahiri (2002: 91) menjelaskan lebih lanjut tentang makna pkn sebagai berikut :
Ppkn sebagai bagian pendidikan ilmu kwarganegaraaan atau pkn dimana pun dan kapan pun sama/mirip, yakni program dan rekayasa pendidikan untuk membina dan membelajarkan anak menjadi warga negara yang baik, beriman, dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa (YME), memiliki nasionalisme (rasa kebangsaan) yang kuat atau mantap, sadar serta mampu membina serta melaksanakan hak dan kewajiban dirinya sebagai manusia, warga masyarakat, dan bangsa negaranya, tata asas ketentuan (rule of law), demokratis, dan partisipatif, aktif, kreatif-positif dalam kebhinekaan kehidupan bermasyarakat bangsa madani yang menjungjung tinggi hak asasi manusia serta kehidupan yang terbuka mendunia (global) dan modern tanpa melupakan jati diri masyarakat bangsa dan negaranya.
Melalui mata pelajaran pkn diharapkan mampu membawa masyarakat indonesia menjadi warga negara yang memiliki kepribadian dan konsisten serta mampu mewujudkan nilai-nilai pancasila dalam menjalankan proses kehidupan. Melalui mata pelajaran kewarganegaraan juga diharapkan warga negara indonesia dapat menjadi warga negara yang professional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air, demokratis, memiliki adab yang tinggi, berdisiplin, berpartisipasi, aktif dalam membangun kehidupan yang dihadapi berdasarkan nilai-nilai luhur pancasila.
Untuk mewujudkan itu semua bukan suatu pekerjaan yang mudah, apalagi pada anak usia sekolah dasar yang masih memiliki sikap dan perilaku yang suka bermain-main dan meniru tingkah laku orang dewasa. Guru selaku orang yang bertanggung jawab didalam pendidikan formal disekolah, seharusnya selalu aktif dan kreatif dalam berusaha meningkatkan hasil belajar anak didiknya. Guru harus selalu mencari alternatif  pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada siswa, dengan harapan siswa akan merasa bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar disekolah maupun belajar dirumah.
Untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran pendidikan kewarganegaarn, guru sebaiknya menggunakan strategi, metode, serta teknik pembelajaran yang efektif, kreatif, dan menyenangkan bagi siswa, salah satunya ialah pembelajaran dengan menggunakan teknik mind map.
Teknik pembelajaran mind mapping merupakan cara mudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. Model mind mapping adalah cara mencacat yag kreatif, efektif dan secara harafiah akan ‘’memetakan’’ pikiran-pikiran kita. Model pembelajaran mind mapping  juga sangat sederhana (tony buzan, 2006:4).
Hakekatnya model pembelajaran mind mapping, selain untuk memperoleh daya hafal dan pemahaman konsep siswa yang kuat, siswa juga dapat meningkatkan daya kreatifitas melalui kebebasan berimajinasi. Kebebasan berimajinasi dituangkan dalam bentuk gambar, banyak warna, humor, dan provikasi. Hal inilah membuat peneliti mencoba untuk menggunakan teknik tersebut untuk diterapkan dalam pembelajaran pkn di sekolah dasar pada konsep globalisasi
Mind mapping atau peta pikiran adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh tony buzan. Lebih lanjut de porter dan hernacki (2000: 153) menjelaskan, “peta pikiran merupakan teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunaka citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk suatu kesan yang lebih dalam”. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti cabang-cabang pohon. Dari fakta tersebut maka disimpulkan apabila kita juga menyimpan informasi seperti cara kerja otak, maka akan semakin baik informasi tersimpan dalam otak dan hasil akhirnya tentu saja proses belajar kita akan semakin mudah.
Penggunaan metode dan teknik yang efisien selalu dikaitkan dengan harapan peningkatan kompetensi siswa dalam proses pembelajaran dan pecapaian hasil belajar yang memuaskan, tak terkecuali dengan penggunaan mind map.
Dari paparan diatas penulisan mempunyai kesimpulan untuk meneliti “penggunaan teknik mind map untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran pkn“ yang diharapkan nantinya akan menjadi salah satu alternatif yang positif dalam pembelajaran pendidikan kwarganegaraan pada tingkat satuan pendidikan dasar.
  1. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
  1. Rendahnya pemahaman tentang konsep pkn, sehingga diperlukan strategi pembelajaran yang menarik dan dapat melibatkan siswa dalam memahaminya.
  2. Banyaknya guru yang menggunakan metode pembelajaran konvensional ceramah, sehingga kurang memacu keterlibatan siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran.
  3. Perlunya strategi pembelajaran yang langsung melibatkan siswa dalam pemahaman konsep globalisasi yaitu dengan mengggunakan teknik pembelajaran mind map
  4. Kuranganya kesadaran siswa akan pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam  kehidupan mereka dimasa mendatang.
  1. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
  1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep antara siswa yang belajar dengan teknik mind map dan siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional ?
  2. Apakah peningkatan pemahaman konsep siswa yang mendapat pembelajaran mind map lebih baik dibanding dengan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional ?
  1. Pembatasan masalah
Agar masalah ini dapat dikaji secara mendalam dan dalam penelitian dapat terarah serta menghindari meluasnya permasalahan, maka perlu adanya pembatasan masalah pada upaya peningkatan pemahaman konsep sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar Pkn siswa kelas IV SD  melalui teknik mind map
  1. Tujuan penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep antara siswa yang belajar dengan teknik mind map dan siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional
2.      Untuk mengetahui apakah peningkatan pemahaman konsep siswa yang mendapat pembelajaran mind map lebih baik dibanding dengan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional
  1. Kegunaan penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan. Dimana sumbangan tersebut dapat berbentuk:
  1. Manfaat teoritis
                         a.            Sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka pembinaan kemampuan guru melalui keanekaragaman teknik pembelajaran yang dianggap positif untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa
                         b.            Sebagai kajian pustaka bagi mereka yang akan melaksanakan penelitian dalam bidang yang sama dimasa mendatang.
  1. Manfaat praktis
                         a.            Bagi guru
1)      Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai teknik pembelajaran.
2)      Alternatif penggunaan teknik pembelajaran untuk menambah wawasan guru dalam upaya meningkatkan pemahaman konsep siswa
3)      Membantu mencari alternatif pembelajaran yang efektif serta memberikan wawasan baru untuk meningkatkan pembelajaran.
                              b.            Bagi siswa
1)      Meningkatkan kreatifitas siswa, memberikan pengalaman serta memberikan suasana yang menyenangkan sehingga siswa senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
2)      Menerapkan bimbingan yang nyata pada siswa akan pentingnya mempelajari pkn, dan menumbuhkan pengertian bagi mereka bahwa pkn merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat menumbuhkan sikap nasionalisme warga negara.
  1. Kerangka berpkir
Uma Sekaran dalam bukunya bussines research (1991) mengemukakan bahwa kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan barbagai factor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Dalam penelitian ini, kerangka berpikir ditunjukan :


 


























  1. Hipotesis Penelitian
1.      Terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep antara siswa yang belajar dengan teknik mind map dan siswa yang belajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional
2.      Peningkatan pemahaman konsep siswa yang mendapat pembelajaran mind map lebih baik dibanding dengan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional

          I.                      Kajian Teoritik
  1. Teknik pembelajaran Mind Map
  1. Konsep Teknik pembelajaran Mind Map
Setiap tujuan pasti terdapat jalan untuk mencapaiknya. Begitupun dalam pembelajaran, ada berbagai cara untuk melakukan jalannya pembelajaran, yang disesuaikan dengan tujuan tersubut. Cara itu di kenal dengan metode pembelajaran. Metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.  “Metode pembelajaran ialah cara untuk mempermudah peserta didik untuk mencapai kompetensi tertentu. Metode pembelajaran yang sukses ialah metode pembelajran yang membuat siswa semakin mudah mencapai tujuan pembelajaran. pemilihan metode yang baik, perlu didukung dengan pemilihan teknik yang tepat. “teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan metode.
Dalam kegiatan belajar mengajar metode memiliki peranan yang penting. Tidak ada satupun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode dalam pelaksanaannya. Seorang guru tidak akan bisa melaksanakan tugasnya bila guru tersebut tidak menguasai salah satu metode mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan oleh para ahli psikologi pendidikan. Pengetahuan akan metode – metode mengajar sangat diperlukan bagi para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru.
Pembelajaran tidak hanya terbatas pada membaca buku atau mendengarkan pengajaran yang tidak dapat memberikan pemahaman. Menurut Yovan, pembelajaran melibatkan pemikiran yang bekerja secara asosiatif, sehingga dalam pembelajaran terjadi penghubungan antar satu informasi dengan informasi yang lain. Dalam pembelajaran memiliki kaitan yang sangat erat dengan penggunaan otak sebagai pusat aktifitas mental dari pengambilan, pemrosesan, hingga penyimpanan informasi. Dengan demikian pembelajaran merupakan proses sinergisme antara otak dan pemikiran untuk menghasilkan daya guna yang optimal.
Teknik Mind Map telah ditemukan dan dipopulerkan oleh Tony Buzzan pada awal tahun 1970. Metode ini telah digunakan di berbagai negara di seluruh dunia misalnya negara-negara di benua Eropa, benua Asia, USA, Afrika Selatan, Amerika latin dan negara Singapura yang telah mewajibkan siswa SD hingga perguruan tinggi untuk menggunakan model pembelajaran ini karena sudah terbukti keberhasilan dari penggunaan metode ini.
Menurut Silberman teknik Mind Map (pemetaan pikiran) adalah cara kreatif bagi siswa secara individual maupun berkelompok untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Mind Map adalah teknik visual yang menyeleraskan proses belajar dengan cara kerja alami otak. Buzan mengemukakan Mind Mapping adalah teknik mencatat yang didasarkan pada cara kerja otak menyimpan informasi.
Berdasarkan uraian diatas teknik adalah perencanaan atau pola yang digunakan dalam menghasilkan ide-ide kreatif, mencatat pelajaran atau dalam perencanaan melakukan penelitian baru dengan menggunakan pikiran utama sebagai pusat pembahasan, yang diselingi dengan gambar, simbol, cabang utama, anak cabang dan diikuti dengan kata sebagai penjelas pembahasan. Dengan memerintahkan kepada siswa untuk membuat peta pikiran, diharapkan mereka akan menemukan kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang mereka pelajari dan apa yang mereka rencanakan.
Pada proses pembelajaran seringkali siswa mengeluh karena lupa akan materi pelajaran yang mengharuskan siswa banyak mencatat dan menghafal. Padahal materi yang satu dengan yang lainya masih memiliki keterkaitan antara materi sebelumnya dengan materi selanjutnya. Oleh sebab itu guru perlu memberikan keterampilan kepada siswa untuk mengatur informasi dan materi-materi pelajaran yang diberikan sehingga tidak lupa dan ingat kembali ketika memerlukan informasi tersebut.
Dalam proses belajar siswa mendapatkan pertambahan materi berupa informasi mengenai teori, gejala, fakta maupun kejadian-kejadian. Informasi yang telah diperoleh siswa kemudian akan diolah. Proses pengolahan informasi akan melibatkan cara kerja otak, sehingga informasi yang diperoleh dan telah diolah menjadi suatu ingatan. Ingatan merupakan proses biologi, yaitu pemberian terhadap kode-kode terhadap informasi dan pemanggilan informasi kembali ketika informasi itu dibutuhkan. Semua pengalaman yang dirasakan akan disimpan dalam otak, kemudian akan diolah dan diurutkan oleh struktur dan proses otak mengenai nilai dan kegunaannya.
Mencatat merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan daya ingat. Otak manusia dapat menyimpan segala sesuatu yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Tujuan pencatatan adalah membantu mengingat informasi yang tersimpan dalam memori. Tanpa mencatat dan mengulangi informasi, siswa hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang diajarkan.
Pembelajaran yang dilakukan disekolah selama ini diberikan kepada siswa yang tidak didasarkan pada sistem kerja otak. Kebanyakan sekolah hanya mengajak anak untuk menggunakan otak kirinya saja dengan memaksa anak untuk menghafal dan berhitung. Mind Map sangat mirip dengan neuron dalam sel otak manusia, membentuk jaringan yang luas namun saling berkaitan satu sama lain. Mind Map membantu siswa dalam proses mengingat dengan lebih muda karena di dalamnya terdapat warna, gambar, dan kata kunci yang jauh lebih menarik bagi otak. Pada saat pelajaran biasanya guru akan menyuruh siswa untuk mencatat materi. Mencatat dilakukan agar mempermudah siswa berlatih mengingat, selain itu setelah pembelajaran usai siswa juga bisa membaca kembali catatan yang dimilikinya.
Teknik mencatat yang digunakan di beberapa sekolah masih menggunakan teknik mencatat linier. Teknik ini dilakukan siswa dengan mencatat berurutan dalam bentuk garis lurus menggunakan bolpoin hitam atau biru. Teknik mencatat ini hanya melakukan setengah pekerjaan yang digunakan melatih kemampuan otak kiri. Dalam mencatat linier fungsi kinerja otak kurang maksimal termasuk dalam mengolah informasi yang diterima. Berbeda dengan Mind Mapping yang dapat menggabungkan dua fungsi belahan otak. Mind Mapping adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengeluarkan informasi ke luar otak, yang merupakan cara mencatat kreatif dan efektif.
Tabel 1.1
Perbedaan Catatan Biasa dengan Mind Mapping
Catatan Biasa
Mind Mapping
Hanya berupa tulisan – tulisan saja
Berupa tulisan, simbol, dan gambar
Hanya dalam satu warna
Berwarna-warni
Untuk mereview ulang memerlukan waktu yang lama
Untuk mereview ulang memerlukan waktu yang pendek
Waktu yang diperlukan untuk belajar lebih lama
Waktu yang diperlukan untuk belajar lebih cepat dan efektif
Statis
Membuat individu menjadi lebih kreatif

Inti dari Mind Mapping adalah terbentuknya asosiasi. Mind Mapping yang baik akan selalu menggunakan kata kunci dan gambar. Untuk memperkuat aspek kreatifitas dan merangsang daya ingat yang kuat perlu digunakan warna yang beragam. Ini berguna untuk membedakan antar penjelasan yang satu dengan yang lain. Selain dapat pula ditambahkan kode-kode tertentu sesuai kenyamanan pembuat Mind Mapping apakah berupa simbol atau bentuk-bentuk tertentu seperti kotak, lingkaran, segitiga dan lain-lain.
  1. Kelebihan Menggunakan teknik Mind Mapping
Menurut Olivia kelebihan metode Mind Mapping adalah sebagai berikut : a) Cara mudah menggali informasi dari dalam dan dari luar otak b) cara baru untuk belajar dan berlatih dengan cepat dan ampuh c) cara membuat catatan agar tidak membosankan d) cara terbaik untuk mendapatkan ide baru dan merencanakan proyek e) alat berfikir yang mengasyikkan karena membantu dua kali lebih baik, dua kali lebih cepat, dua kali lebih jernih dan dengan lebih menyenangkan.
Sedangkan menurut Alamsyah kelebihan Mind Mapping antara lain : a) Memberi pandangan menyeluruh pada pokok masalah atau area yang luas, b) Memungkinkan siswa merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui ke mana kita akan pergi dan di mana siswa berada, c) Mengumpulkan sejumlah besar data di satu tempat, d) Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-jalan terobosan kreatif baru, e) Menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna dan diingat, f) Memudahkan siswa berkonsentrasi.
Yovan menjelaskan keutamaan metode pencatatan menggunakan Mind Mapping adalah : a) Tema utama terdefinisi secara sangat jelas karena dinyatakan di tengah b) Level keutamaan informasi teridentifikasi secara lebih baik. Informsi yang memiliki kadar kepentingan lebih diletakkan dengan tema utama c) Hubungan masing-masing informasi dapat segera dikenali d) Lebih mudah dipahami dan di ingat e) Informasi baru setelahnya dapat segera digabungkan tanpa merusak keseluruhan struktur Mind Mapping, sehingga mempermudah proses pengingatan f) Masing-masing Mind Mapping sangat unik sehingga mempermudah proses pengingatan g) Mempercepat proses pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci.
  1. Manfaat Metode Mind Mapping
Menurut Wycoff Mind Mapping memiliki 8 manfaat dalam pengembangan diri yaitu : a) Dalam bidang penulisan. Mind Mapping dapat membantu seorang pengarang, misalnya dalam menggali tokoh-tokoh novel baru atau mendobrak rintangan-rintangan menulis sehingga kegiatan menullis dapat dilangsungkan secara cepat, mudah, dan mengalir b) Dalam bidang manajemen project. Mind Mapping dapat membantu seseorang memecah suatu project menjadi bagian-bagian kecil yang kemudian dapat terawasi secara detail c) Untuk memperkaya kegiatan brainstorming. Kegiatan brainstorming baik yang dilakukan secara berkelompok maupun perseorangan, cocok dengan metode Mind Mapping yang strukturnya mengalir bebas d) Untuk mengefektifkan rapat. Bagi para manajer, ada kemungkinan besar waktu kerja mereka digunakan untuk menghadiri rapat. Mind Mapping menjadikan waktu rapat lebih efektif dan produktif e) Menyusun daftar tugas. Kadang susunan daftar tugas kita tidak membangkitkan semangat kita umtuk mengerjakanya secara benar dan baik. Mind Mapping akan dapat membantu kita membuat daftar tugas yang memotivasi f) Melakukan presentasi yang dinamis. Dengan Mind Mapping materi presentasi akan dapat diingat lebih muda dan membuat para pendengar presentasi mendapat materi yang kaya dan bervariasi g) Membuat catatan yang memberdayakan diri. Metode Mind Mapping yang menggabungkan teks dengan gambar ini akan membantu seseorang dalam mengelola informasi, menambahkan kaitan dan asosiasi, serta menjadikan informasi lebih bertahan lama dalam ingatan h) Untuk mengenali diri. Apabila seseorang dapat membiasakan diri menggunakan pemetaan-pikiran dalam bidang-bidang yang dijalaninya, dia akan di bawa masuk lebih dalam ke inner selfnya. Mind Mapping mampu mengintegrasikan logika dan daya khayal. Lewat Mind Mapping, seseorang dapat memunculkan keunikan-keunikan dirinya secara bebas, mengalir, dan menyangkan.
Sedangkan menurut Noer, ada banyak sekali manfaat yang didapatkan dengan mencatat dengan mengguakan Mind Mapping, yaitu : a) Mind Mapping mampu meningkatkan kapasitas pemahaman dengan cara melihat gambaran besar suatu persoalan sekaligus melihat informasi secara detail, mengingat informasi yang kompleks lebih mudah karena informasi tersebut telah di kelompokkan sesuai dengan cara seseorang mengingat termasuk hubunganya dengan subjek yang sama atau mengatasi informasi ynag membludak karena telah ditata dan dikelompokan sedemikian rupa b) Mind Mapping juga meningkatkan kemampuan seseorang dalam berimajinasi, berkonsentrasi, mengingat, membuat catatan, meningkatkan minat sekaligus mampu menyelesaikan persoalan hal ini dicapai karena Mind Mapping mengajarkan untuk melihat persoalan secara keseluruhan dan melihat hubunganya satu sama lain c) Mind Mapping adalah merangsang sisi kreatif seseorang lewat penggunaan garis lengkung, warna dan gambar. Ini membuat catatan sekaligus karya seni yang indah. Mind Mapping akan merangsang kemampuan membandingkan informasi yang ada baik berupa fakta, ide, termasuk data statistik d) Mind Mapping Mind Mapping adalah membantu seseorang membuat catatan yang menarik dalam waktu singkat. Selain itu, catatan ini mampu membuka pemahaman yang baik dan sisi kreatif dengan merangsang munculnya ide-ide dan insigth baru bahkan pada saat membuat catatan itu sendiri.
Berbeda dengan Buzan, Mind Mapping dapat membantu kita untuk : a) Merencana b) Berkomunikasi c) Menjadi lebih kreatif d) Menghemat waktu e) Menyelesaikan masalah f) Memusatkan masalah g) menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran h) Mengingat dengan baik i) Belajar lebih cepat dan efisien j) Melihat “gambar keseluruhan”.
Manfaat Mind Mapping menurut Olivia dijelaskan sebagai berikut : a) Membantu untuk berkonsentrasi (memusatkan perhatian) dan lebih baik dalam mengingat b) Meningkatkan kecerdasan visual dan ketrampilan observasi c) Melatih kemampuan berfikir kritis dan komunikasi d) Melatih inisiatif dan rasa ingin tahu e) Meningkatkan kreatifitas dan daya cipta f) Membuat catatan dan ringkasan pelajaran dengan baik g) Membantu memunculkan ide cerita atau cerita brilian h) Meningkatkan kecepatan berfikir dan mandiri serta merangsang pengungkapan pikiran i) Menghemat waktu sebaik mungkin j) Membantu mengembangkan diri dan merangsang pengungkapan pikiran k) Membantu menghadapi ujian dengan mudah dan mendapat nilai yang lebih bagus l) Membantu mengatur pikiran, hobi, dan hidup kita m) Melatih kordinasi gerakan tangan dan mata n) Mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk bersenang-senang o) Membuat tetap fokus pada ide utama maupun semua ide tambahan p) Membantu menggunakan kedua belahan otak yang membuat kita terus menerus ingin belajar.
  1. Langkah-Langkah Pembuatan Mind Mapping
Menurut Mahmudin, proses pembuatan sebuah Mind Mapping secara step by step dapat dibagi menjadi empat langkah yang harus dilakukan secara berurutan yaitu :
  1. Menentukan central topik yang akan dibuatkan Mind Mapping-nya, untuk buku pelajaran central topik biasanya adalah judul buku atau judul bab yang akan dipelajari dan harus diletakkan ditengah kertas serta usahakan berbentuk image/gambar.
  2. Membuat Basic Ordering Ideas – BOIs untuk Central Topik yang telah dipilih, BOIs biasanya adalah judul Bab atau Sub-Bab dari buku yang akan dipelajari atau bisa juga dengan menggunakan 5WH (What, Why, Where, When, Who dan How).
  3. Melengkapi setiap BOIs dengan cabang-cabang yang berisi data-data pendukung yang terkait. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting karena pada saat inilah seluruh data-data harus ditempatkan dalam setiap cabang BOIs secara asosiatif dan menggunakan struktur radian yang menjadi ciri yang paling khas dari suatu Mind Mapping.
  4. Melengkapi setiap cabang dengan Image baik berupa gambar, simbol, kode, daftar, grafik dan garis penghubung bila ada BOIs yang saling terkait satu dengan lainnya. Tujuan dari langkah ini adalah untuk membuat sebuah MM menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah untuk dimengerti dan diingat.
Dalam membuat Mind Mapping, Tony Buzan telah menyusun sejumlah aturan yang harus diikuti agar Mind Mapping yang dibuat dapat memberikan manfaat yang optimal.
  1. Kertas: polos dengan ukuran minimal A4 dan paling baik adalah ukuran A3 dengan orientasi horizontal (Landscape). Central Topic diletakkan ditengah-tengah kertas dan sedapat mungkin berupa Image dengan minimal 3 warna.
  2. Garis: lebih tebal untuk BOIs dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis akan semakin tipis. Garis harus melengkung (tidak boleh garis lurus) dengan panjang yang sama dengan panjang kata atau image yang ada di atasnya. Seluruh garis harus tersambung ke pusat. c. Kata: menggunakan kata kunci saja dan hanya satu kata untuk satu garis. Harus selalu menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas dengan besar huruf yang semakin mengecil untuk cabang yang semakin jauh dari pusat.
  3. Image: gunakan sebanyak mungkin gambar, kode, simbol, grafik, table dan ritme karena lebih menarik serta mudah untuk diingat dan dipahami. Kalau memungkinkan gunakan Image yang 3 Dimensi agar lebih menarik lagi.
  4. Warna: gunakan minimal 3 warna dan lebih baik 5 – 6 warna. Warna berbeda untuk setiap BOIs dan warna cabang harus mengikuti warna BOIs.
  5. Struktur: menggunakan struktur radian dengan sentral topic terletak di tengah-tengah kertas dan selanjutnya cabang-cabangnya menyebar ke segala arah. BOIs umumnya terdiri dari 2–7 buah yang disusun sesuai dengan arah jarum jam dimulai dari arah jam 1.
  6. Pembuatan Mind Mapping
Proses pembuatan Mind Mapping sangat mudah seorang guru memerlukan beberapa persiapan khusus dalam pembuatan metode Mind Mapping utnuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan diantaranya adalah 1) Menyediakan Kertas kosong ukuran A4, 2) Memulai dari Tengah, karena posisi tengah memberikan keleluasaan bagi kerja otak dan mengekspresikan diri lebih besar dan alami, 3) Menggunakan gambar atau simbol-simbol, 4) Menggunakan warna, karena warna-warni menarik perhatian otak dan meningkatkan kreatifitas berpikir, 5) Menggunakan garis melengkung, pada setiap cabang dan memebrikan warna agar tetap terlihat menarik, 6) Imajinasi. Menurut Buzan pembuatan Mind Mapping dirumuskan dalam tujuh langkah sebagai berikut :
        a)        Dimulai dari sisi tengah kertas mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar
        b)        Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral, karena gambar melambangkan topik utama
        c)        Gunakan warna karena bagi otak warna sama menariknya dengan gambar sehingga Mind Mapping lebih hidup
        d)        Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua dan seterusnya
        e)        Buatlah garis hubung yang melengkung
        f)        Gunakan kata kunci untuk setiap cabang atau garis
        g)        Gunakan gambar karena setiap gambar bermakna seribu kata.

  1. Bagian-Bagian Mind Mapping
Mind Mapping adalah teknik mencatat dengan menonjolkan penyajian secara visualisasi. Dalam teknik ini, terdapat beberapa bagian penting yang tidak boleh dihilangkan diantaranya adalah:
1.      Pusat Mind Mapping
Pusat mind Mapping merupakan gagasan atau ide utama dalam suatu peristiwa. Pusat Peta Pikiran dapat berupa teks maupun gambar. dalam hal ini, penggunaan gambar tentu lebih disukai daripada penggunaan teks karena lebih menyenangkan dan eye cathing.
2.      Cabang Utama
Cabang utama adalah cabang tingkat utama yang langsung memancar dari pusat peta pikiran. cabang utama ini juga dapat disebut sebagai Basic Ordering Ideas (BOIs).
3.      Anak Cabang
Anak cabang merupakan pancaran dari cabang utama. Ketika membuat anak cabang diusahakan menggunakan garis yang meliuk bukan sekedar garis yang lurus. Pada anak cabang akan tertulis kata yang merupakan kata kunci dari materi yang diajarkan.
4.      Kata
Pada setiap cabang akan berisi satu kata kunci (keyword).
5.      Gambar/Simbol
Tidak ada aturan yang baku dalam proses pembuatan Mind Mapping.
6.      Warna
Dalam proses pembuatan Mind Mapping siswa diharapkan menggunakan
  1. Aplikasi Mind Mapping dalam Pembelajaran
Dalam tahap aplikasi, terdapat empat langkah yang harus dilakukan proses pembelajaran berbasis Mind Mapping, yaitu:
                           A.        Overview: Tinjauan Menyeluruh terhadap suatu topik pada saat proses pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untuk memberi gambaran umum kepada siswa tentang topik yang akan dipelajari. Khusus untuk pertemuan pertama pada setiap awal Semester, Overview dapat diisi dengan kegiatan untuk membuat Master Mind Map® yang merupakan rangkuman dari seluruh topik yang akan diajarkan selama satu Semester yang biasanya sudah ada dalam Silabus. Dengan demikian, sejak awal siswa sudah mengetahui topik apa saja yang akan dipelajarinya sehingga membuka peluang bagi siswa yang aktif untuk mempelajarinya lebih dahulu di rumah atau di perpustakaan.
                           B.        Preview: Tinjauan Awal merupakan lanjutan dari Overview sehingga gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail daripada Overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari Silabus. Dengan demikian, siswa diharapkan telah memiliki pengetahuan awal yang cukup mengenai sub-topik dari bahan sebelum pembahasan yang lebih detail dimulai. Khusus untuk bahan yang sangat sederhana, langkah Preview dapat dilewati sehingga langsung masuk ke langkah Inview.
                           C.        Inview: Tinjauan Mendalam yang merupakan inti dari suatu proses pembelajaran, di mana suatu topik akan dibahas secara detail, terperinci dan mendalam. Selama Inview ini, siswa diharapkan dapat mencatat informasi, konsep atau rumus penting beserta grafik, daftar atau diagram untuk membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahan yang diajarkan.
                           D.        Review: Tinjauan Ulang dilakukan menjelang berakhirnya jam pelajaran dan berupa ringkasan dari bahan yang telah diajarkan serta ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yang harus diingat atau dikuasai oleh siswa. Hal ini akan dapat membantu siswa untuk fokus dalam mempelajari-ulang seluruh bahan yang diajarkan di sekolah pada saat di rumah. Review dapat juga dilakukan saat pelajaran akan dimulai pada pertemuan berikutnya untuk membantu siswa mengingatkan kembali bahan yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya.

  1. Kosep Dasar Pendidikan Kwarganegaraan
1.        Definisi kwarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan diartikan sebagai yang mengatur hubungan orang-orang, warga negara dengan organisasi yang paling kecil sampai dengan organisasi puncak yaitu negara. Dijelaskan bahwa Civics membicarakan: (a) hubungan warga negara dengan organisasi sosial, ekonomi, politik, keagamaan, (b) bagaimana hak-hak asasi manusia itu dilindungi negara, (c) bagaimana hak-hak politik Negara itu dijalankan,(d) bagaimana warganegara mengatur diri sendiri dan mengatur kepentingan umum dalam bentuk partisipasi dan kerjasama.
Tujuan Civics Education adalah partisipasi yang bermutu dan bertanggungjawab dengan kehidupan politik dan masyarakat baik ditingkat lokal, maupun nasional. Hasilnya adalah dalam masyrakat demokratis kemungkinan mengadakan perubahan social akan selalu ada. Jika warganegaranya mempunyai pengetahuan, kemampuan dan kemauan untuk mewujudkannya. Partisipasi warganegara dalam masyarakat demokratis, harus didasarkan pada pengetahuan, reflektif kritis dan pemahaman serta penerimaan akan hak-hak dan tanggung jawab.
Selain itu, Civics Education juga bertujuan untuk menjadikan warga negara yang baik (Good Citizen) menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengedepankan semangat demokrasi serta menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia dan meningkatkan daya kritis masyarakat sipil serta menumbuhkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat sipil secara aktif dalam setiap kegiatan yang menjunjung demokratisasi, penegakan HAM dan perwujudan Civil Society.
  1. Kompetensi Dasar Pendidikan Kewarganegaraan
  1. Menjadi warga negara yang memiliki wawasan berbangsa dan bernegara.
  2. Menjadi warga negara yang komit terhadap nilai-nilai Hak Asasi manusia dan demokrasi, berpikir kritis terhadap permasalahannya.
  3. Berpartisipasi dalam:
  4. Upaya menghentikan budaya kekerasan dengan damai dan menghormati supremasi hukum.
  5. Menyelesaikan konflik dalam masyarakat dilandasi sistem nilai Pancasila dan universal.
  6. Berkontribusi terhadap berbagai persoalan dalampublic policy.
  7. Memiliki pengertian internasional tentangcivil society dan menjadi warga negara yang kosmopolit.
3.      Kosep Dasar Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut bloom (Susanto, 2013, hlm. 6) diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca, yang ia lihat, yang ia alami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.
1.      Metodelogi Penelitian
1.      Metode Penelitian
Metode memegang peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian. Hal ini disebabkan karena semua kegiatan yang akan dilakukan dalam penelitian sangat bergantung pada metode yang digunakan. Sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:149) yang mengatakan bahwa, “Metode penelitian merupakan struktur yang sangat penting, karena berhasil tidaknya ataupun tinggi rendahnya kualitas hasil penelitian sangat ditentukan oleh ketepatan dan memilih metode penelitian”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengggunaan teknik Mind Map dalam meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran PKn dikelas IV SD.
2.      Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini ialah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Warakas 2. Sedangkan sampel pada penelitian kali ini merupakan sampel yang diambil dengan teknik random sampling yaitu dua rombel kelas IV, yakni kelas IV B, sebagai kelas eksperimen dan IV A sebagai kelas control dari jumlah keseluruhan 2 rombel kelas IV Sekolah Dasar Negeri Warakas 2.
Kesamaan dalam jumlah siswa dalam satu rombel, lebih memudahkan peneliti dalam mengacak atau merandom sampel. Salah satu yang menjadi alasan peneliti dalam menentukan SDN warakas 2 sebagai tempat penelitian adalah jumlah kelas IV yang berjumlah 2 rombel.
3.      Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan tiga macam cara pengumpulan data yaitu melalui tes, dan observasi. Dalam pengumpulan data ini terlebih dahulu menentukan sumber data, kemudian jenis data, kemudian jenis data, teknik pengumpulan data, dan instrument yang digunakan.
Menurut ( Arikunto 2012. hlm. 79). “Agar dapat diperoleh data yang valid, instrument atau alat untuk mengevaluasinya harus valid.”Oleh karena itu, sebelum instrumen ini diberikan pada kelas kontrol dan eksperimen sebagai soal pretest dan postest peneliti menguji terlebih dahulu tingkat kelayakan soal-soal yang akan diberikan tersebut pada sekolah yang berbeda.
Teknik pengumpulan data secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1
Tabel teknik pengumpulan data
No
Sumber data
Jenis data
Teknik pengumpulan
instrumen
1
Siswa
Pemahaman konsep sebelum mendapatkan perlakuan dan setelah mendapatkan perlakuan
Pretest dan posstest
Butir soal pilihan ganda
2
Siswa dan guru
Keterlaksanaan teknik mind map dalam pembelajaran
Observasi
Pedoman observasi aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran

4.      Instrumen dan Analisis Instrumen Penelitian
a.      Instrument Penilaian
Instrument peneliti gunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini antara lain :
1.              Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan salah satu instrumen yang digunakan pada pra dan pasca penelitian. Observasi merupakan, instrumen yang digunakan bila objek bersifat prilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden kecil. Oleh karenanya, penilaian observasi dibentuk dari indicator langkah-langkah pembelajaran. penelitian bertugas sebagai observer ketika melakukan observasi pada kegiatan pembelajaran pra-penelitian serta pada kegiatan penelitian dikelas kontrol. Sedangkan ketika kegiatan perlakuan dikelas eksperimen, yang berlaku sebagai observer adalah guru mata pelajaran PKn SDN Warakas 2.
2.              Tes pemahaman dengan soal
Tes yang diberikan berupa soal tertulis, baik sebelum (pretest) maupun sesudah (posstest) perlakuan . penyusunan instrument tes tertulis mengacu pada kisi-kisi ditebel berikut :
Tabel 3.2
Tabel kisi-kisi instrumen tes tertulis
SK
KD
INDIKATOR
DOMINAN
C1
C2
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya
4.1 Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya

4.1.1 menyebutkan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya
ü   

4.1.2 menjelaskan pengaruh globalisasi di lingkungannya
ü   

4.1.3 mendiskusikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya

ü   
4.1.4 memaparkan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya

ü   

b.      Analisis Instrumen Penelitian
1        Uji Validitas
Dalam analisis validitas, maka dibutuhkan rumus korelasi produk moment yang akan dijabarkan sebagai berikut.

Keterangan:
rxy       : koefisien korelasi antara variabel x dengan variabel y.
n          : banyaknya test
x          : nilai hasil uji coba
yI         : total test
Setelah didapat harga koefisien validitas maka harga tersebut diinterprestasikan terhadap kriteria dengan mengunakan tolak ukur yang dibuat Guilford seperti pada Tabel berikut:
Tabel 3.3
Klasifikasi Interpretasi Koefisien Validitas
Besar
Interpretasi
Validitas sangat tinggi
Validitas tinggi
0,70
Validitas sedang
0,40
Validitas rendah
0,000,20
Validitas sangat rendah
Tidak valid

2.      Reliabilitas
Menggunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut:

Keterangan:
= Koefisien reliabilitas
   = Banyak butir soal
 = Jumlah varians skor tiap item
  = Varians skor total
3.        Daya Pembeda
                        Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D), indeks diskriminasi (daya pembeda) ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Seluruh siswa dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. Seluruh kelompok dibagi dibagi sama besar, 50% kelompok atas dan 50% kelompok bawah. (Arikunto,2009, hlm. 211)
Cara menentukan daya pembeda (D) adalah sebagai berikut (Arikunto, 2012 hlm. 213-214).
Keterangan :
J           = jumlah siswa
JA            = banyak siswa kelompok atas
JB         = banyak siswa kelompok bawah
BA        = banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB      = banyak peserta kelompok bawah yang    menjawab benar
PA         = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB     = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.





Tabel 3.4
Klasifikasi Daya Pembeda
Besar Daya Pembeda
Interpretasi
DP
Soal sangat jelek
DP 0,20
Soal jelek
DP 0,40
Soal cukup
DP 0,70
Soal baik
DP 1,00
Soal sangat baik

4.      Tingkat Kesukaran Soal
            Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sulit akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran.(Arikunto, 2012 hlm. 207).
Rumusnya adalah sebagai berikut (Arikunto, 2012: 203)
                                               
Keterangan:
P          = Tingkat Kesukaran
B         =  banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS        = Jumlah Siswa
            Adapun klasifikasi indeks kesukaran dapat dilihat pada Tabel  berikut:

Tabel 3.5
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Indeks Kesukaran
Kategori soal
1,00 – 0,29
0,30 – 0,69
0,70 – 1,00
Soal  sukar
Soal sedang
Soal mudah
5.      Uji Prasyarat Analisis Data
Analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu hasil dari tes dan observasi adapun tahap – tahap pengolahan dan analisis dari data kedua instrument tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a.       Uji Normalitas
Uji normalitas dihitung dengan menggunakan rumuss Chi Kuadrat  (X2hitung), yaitu sebagai berikut.
             
Keterangan:
 frekuensi dari yang diamati
 frekuensi yang diharapkan
*banyak kelas
, derajat kebebasan (k=banyak kelas)
 akan dibandingkan dengan  atau dengan  adalah taraf signifikan 0,0.
Jika X2hitungX2tabel, maka distribusi data Tidak Normal.
Jika X2hitung  X2tabel, maka distribus data Normal.


b.      Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas variansi dilakukan dengan maksud untuk mengetahui apakah satu  kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol memiliki varians yang homogen. Karena kedua kelompok sampel yang diteliti saling bebas, maka uji variansi ini menggunakan uji Bartlett (Ruseffendi, 1993: 376) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dengan logaritma dasar . Titik kritis pada taraf signifikansi adalah
Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar  kelompok eksperimen. Oleh karena itu, dilakukanlah uji homogenitas variansi untuk kedua kelompok tersebut. Karena setiap kelompok bebas dan jumlah datanya berbeda pada sub kelompok - sub kelompok tersebut, maka peneliti menggunakan uji Bartlett untuk mengetahui homogenitas variansinya (Ruseffendi, 1993: 376). Adapun uji Barlett tersebut dengan derajat kebebasan  adalah sebagai berikut:
Dengan logaritma dasar . Titik kritis pada taraf signifikansi adalah .
c.       Uji Hipotesis
Anova adalah anonim dari analisis varian. Merupakan bagian yang tergolong analisis komparatif (perbandingan) lebih dari dua rata-rata. Tujuan dari anova satu jalur untuk membandingkan dua rata-rata dan untuk menguji kemampuan generalisasi.

          Dimana                           
Keterangan:
 rerata jumlah kuadrat antar
 rerata jumlah kuadrat inter
 jumlah kuadrat total
jumlah kuadrat inter
 jumlah seluruh data
banyak data
banyak kelompok
banyak anggota kelompok-j
jumlah data dalam kelompok-j
k-1
d.      Uji kesamaan dua rata-rata
1.      Mencari Standar Deviasi gabungan dengan rumus
Dsg =
2.      Mencari nilai t dengan rumus
 t= X᷃ – X᷃2
dsg
3.      Menentukan derajat kebebasan dengan rumus
db= n1+ n2 – 2       
4.      Menentukan nilai t dari daftar akan dicari nilai
T0,995 (db) ( Pada taraf signifikan 1 % )
T 0,975 (db) ( pada taraf singnifikan 5 % )
  1. Tehnik analisis data
Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel guna untuk memudahkan dalam membaca data, selanjutnya dianalisis untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran Pkn berlangsung.
        K.       Jadwal Kegiatan
1.      Tempat kegiatan
            Penelitian ini dilakukan dikelas IV SD Warakas 2
2.      Waktu kegiatan
            Penelitian ini dilakukan kurang lebih dua hari dengan dua kali pertemuan yaitu pada bulan Maret tanggal 8 tahun 2016





Daftar Pustaka
Buzan, tony. 2007. Buku pintar  mind map. Jakarta : gramedia
Djamarah, syaiful bahri dan aswan zain. 2010. Strategi belajar mengajar. Jakarta : pt rineka cipta
Emzir. 2013. Metodelogi Penelitian Pendidikan Kuntitatif dan Kualitatif. Jakarta : Rajawali Pers
Mulyasa. E. 2015. Guru Dalam Implementasi Kurikulum 2013. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara