Minggu, 22 Februari 2015

makalah psikologi



A. Pengertian psikologi
Psikologi berasal dari perkataan yunani yang terdiri atas dua suku kata yaitu “ psyche” artinya jiwa , dan “logos” artinya ilmu pengetahuan . secara etimologis , psikologi berarti ilmu yang mempelajari tentang jiwa , baik mengenai macam-macam gejala , proses maupun ltar belakangnya.
Karena beberapa alasan tertentu ( seperti timbulnya konotasi/arti lain yang menganggap psikologi sebagai ilmu yang menyelidi jiwa). , sekurang-kurang selama dasawarsa terakhir ini menurut hemat penyususn istilah ilmu jiwa itu sudah sangat jarang dipakai orang. Kini berbagai kalangan professional baik yang berkcimpung dalam dunia pendidikan maupun dalam dunia-dunia profesi lainnya yang menggunakan lainnya “jasa kejiwaan” itu lebih terbiasa menyebut psiologi dari pada ilmu jiwa.
Membatasi arti psikologi bagi siapapun sulit , bahkan mengenali ciri khasnya saja tidak mudah. Akibatnya, tidak jarang seorang ahli yang pada suatu saat mendefinisikan psikologi sebagai “X” .
Psikologi pada mulanya digunakan para ilmuan dan para filosofuntuk memenuhi kebutuhan mereka dalam memahami akal pikiran dan tingkah laku aneka ragam makhluk hidup mulai yang primitive sampai yang paling modern. Namun ternyata tidak cocok , lantaran menurut para ilmuan dan filosofis , psikologi memiliki batas-batas tertentu yang berada diluar kaidah keilmuan dan etika dan etika filosofis . kaidah saintifik dan patokan etika filosifis ini tak dapat dibebankan begitu saja sebagai muatan psikologi ( Reber, 1988 ).
Psikologi menjadi disiplin ilmu yang mandiri, psikologi memiliki akar-akar yang kuat dalam ilmu kedokteran dan filsafat yang hingga sekarang masih tampak pengaruhnya. Dalam ilmu kedokteran , psikologi beperan menjelaskan apa-apa yang terpikir dan terasa oleh organ-organ biologis (jasmaniah). Sedangkan dalam filsafat sebenarnya-yang sebenarnya “ ibu kandung” psikologi itu – psikologi berperan serta dalam memecahkan masalah-masalah rumit yang berkaitan dengan akal, kehendak, dan pengetahuan.
Karena kontak dengan berbagai disiplin ilmu itulah , maka timbul bermcam-macam definisi psikologi yang satu sama lain berbeda, seperti :
1.      Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental ( the science of mental life )
2.      Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran ( the science of mind )
3.      Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku ( the science of behavior ) dan lain-lain yang sangat bergantung pada sudut pandang yang mendefinisikannya
Pada asasnya , psikologi menyentuh banyak bidang kehidupan diri organisme baik manusia maupun hewan. Psikologi dalam hal ini berhubungan dengan penyelidikan mengenai bagaimana dan mengapa organisme-organisme itu melakukan apa yang mereka lakukan.
Namun secara lebih spesifik, psikologi lebih banyak dikaitkan dengan kehidupan organisme manusia. Dalam hubunan ini, psikologi di definisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha memahami prilaku manusia, alas an dan cara melakukan sesuatu, dan juga memahami cara makhluk tersebut berfikir dan berprasaan ( Gleitman , 1986 )
Bruno ( 1897 ) membagi pengertian psikologi dalam tiga bagian yang pada prinsipnya saling berhubungan. Pertama, psikologi adalah studi ( penyelidikan ) mengenai “ Ruh “. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “ hubungan mental “. Ketiga, psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai “ tingkah laku “ organisme.
            Chaplin ( 1972 ) dalam dictionary of psychology mendefinisikan psikologi sebagai. . . the science of human and animal behavior , the study of the organism in all its variety and complexity as it responds to the flux and flow of the physical and social events which make up the environment.
( psokologi ialah ilmu pengetahuan mengenai prilaku manusia dan hewan, juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan ).
            Pendapat-pendapat itu sesuai dengan kenyataan yang ada selama ini, yakni para ahli pada umumnya lebih banyak menekankan penyilidikan terhadap tingkah laku manusia yang bersifat jasmaniah (aspek psikomotor ) maupun yang bersifat rohaniah ( aspek kognitif  dan afektif ). Tingkah laku psikomotor ( ranah karsa ) bersifat terbuka. Tingkah laku terbuka meliputi : perbuatan berbicara, duduk, berjalan, dsb. Sedangkan tingkah laku tertutup meliputi : berfikir berkeyakinan, berperasaan dsb.
Alhasil, secara ringkas dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia, baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Limgkungan dalam hal ini meliputi semua orang , barang , keadaan, dan kejadian yang ada disekitar manusia.


B. Psikologi Pendidikan
Muhibbin Syah (2008: 12) mengemukakan, bahwa psikologi pendidikan menurut sebagian ahli adalah subdisiplin psikologi, bukan psikologi itu sendiri . mereka menganggaap psikologi pendidikan tidak memiliki teori, serta konsep dan metode sendiri. Hal ini konon terbukti dengan banyaknya hasil-hasil riset psikologi yang diangkat menjadi teori, konsep, dan metode psikologi pendidikan . benarkah demikian?
            Salah seorang ahli yang menganggap psikologi pendidikan sebgai subdisiplin psikologi terapan (applicable) adalah Arthur S. Robert (1988), ia seorang guru besar psikologi di Brooklyn college University  of New York City, University of  British Columbia Canada, dan juga University of Innbruck Australia. Dalam pandangannya, psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna pada`hal-hal sbb :
·         Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas
·         Pengembangan dan pembaruan kurikulum
·         Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan
·         Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif
·         Penyelenggaraan pendidikan keguruan
Secara lebih sederhana dan praktis , Barlow ( 1958 ) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai : . . . a body of knoeledge grounded in psychological research which provides a repertoire or resources to aid you in functioning more effectively in teaching lerning process. Psikologi pendidikan  adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologis yang menyediakan serangkaian sumber-sumber untuk membantu anda melaksanakan tugas sebagi seorang guru dalam proses mengajar-belajar secara lebih efektif. Tekanan definisi ini secara lahiriah hanya berkisar sekitar proses interaksi antar guru –siswa dalam kelas.

C. Pendidikan
Pendidikan berasal dari kata “ didik “, lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi “ mendidik “, artinya memelihara dan memberi latihan.dalam memelihara dan memberikan latihan diperlukan adanya ajaran, tuntutan , dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran ( kamus besar bahasa ndonesia, 1991 : 232 ).selanjutnya , pengertian pendidikan menurut kamus besar bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan mausia malalui uapaya pengajaran dan pelatihan.
Dalam dictionary of psychology (1972 ) pendidikn diartikan sebagai . . . the institutional procedures which are employed in accomplishing the devolepment of knowlage , habits, attitude, etc . usually the term is applied to formal institutions. Jadi, pendidikan adalah  tahapan kegiatn yang bersifat kelembagaan ( seperti sekolah dan madrasah ) yang dipergunkan untuk penyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai , pengetahuan, kebiasaan, sikap, dsb. Pendidikan dapat berlangsung secara informal maupun nonformal.
Selanjutnya menurut Poerbawakatja dan Harahap ( 1981  ). Pendidikan adalah :
… usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selallu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya. . . orang dewasa itu adalah ora tua si anak atau orang yang atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik misalnya guru sekolah , pendeta atau kiyai dalam lingkungan keagamaan , kepala-kepala asrama dan sebaginya. 
a.       Dalam arti yang luas pendidikan dapat mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal, informal, maupun nonformal.dalam rangka mewujudkan dirinya sesuai dengan tahapan tugas perkembangannya secara optimal sehingga mencapai suatu taraf kedewasaan tertentu.
b.      Dalam artiyag terbatas , pendidikan dapat merupakan salah satu proses interaksi belajar mengajar dalam bentuk formal yang dikenal sebagai pengajaran(instructional )

D. Sejarah, cakupan, dan metode psikologi pendidikan
a.    Sejarah singkat psikologi
sejarah khusus yag mengungkapkan secara cermat dan luas tentang psikologi pendidikan, hingga kini sesungguhnya masih perlu dicari hal ini terbukti karena kebanyakan karya tulis yang mengungkapkan “ riwayat hidup “ psikologi pendidikan masih sangat langka. Karya tulis yang membahas riwayat  psikologi yang ada sekarang pada uumnya tentang pelbagai psikologi yang dicampur aduk menjadi satu, sehingga menyulitkan identifikasi terhadap jenis psikologi tertentu yang ingin kita ketahui secara spesifik.
Uraia kesejarahan yang khusus berkaitan dengan psikologi pendidikan konon pernah dilakukan secara alakadarnya oleh beberapa orang ahli seperti Boring dan Murphy pada tahun 1929 dan Burt pada tahun 1957, tetapi terbatas untuk psikologi pendidikan yang berkembang diwilayah inggris ( David, 1972 ). Sudah tentu riwayat psiikologi pendidikan yang mereka tulis itu tak dapat kita jadikan acuan bukan hanya karena keterbatasan wilayah pengembangannya saja , melainkan juga karena telah daluarsanya karya-karya tulis tersebut.
Kenyataan yang tak dapat dipungkiri bahwa penggunakan psikologi dalam dunia pendidikan sudah berlangsung sejak zaman dahulu meskipun istilah psikologi pendidikaan sendiri pada masa awal pemanfaatannya belum dikenal orang. Namun, seiring dengan perkembangan secara resmi ( entah tahun berapa ) sebuah cabang khusus psikologi yang disebut psikologi pendidikan itu.